Sumedang, Teritorial.com – Serangkaian gempa bumi menyelimuti Sumedang, Jawa Barat, Minggu sore (31/12). Yang paling kuat terjadi sekitar pukul 20.34 malam WIB dengan kekuatan 4,8.
Keretakan di beberapa bagian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang membuat pihak berwenang memindahkan 331 pasien rawat inap ke halaman gedung dan lima tenda yang didirikan di jalan raya.
Sebuah rumah sakit lain di Sumedang, yaitu RS Pakuon berada dalam kondisi aman. Tetapi sebagai langkah berjaga-jaga, pihak rumah sakit memindahkan seluruh pasien keluar rumah sakit dan dirawat di halaman depan.
Sedikitnya 53 rumah di Babakan Hurip rusak dan 200 warga dievakuasi ke lapangan di dekat lokasi. Tim gabungan BPBD sedang mendirikan tenda untuk menampung warga terdampak.
Pemerintah Kabupaten Sumedang juga telah menyiagakan posko utama di pospam Nataru di depan Alun-Alun Sumedang, termasuk di dalamnya posko informasi.
Pj. Bupati Sumedang Tuti Ruswati lewat berbagai piranti komunikasi berupaya menenangkan warga, sambil mengimbau agar warga langsung keluar rumah jika terjadi gempa susulan.
Pihak berwenang juga sedang berkoordinasi dengan CKJT selaku pengelola Tol Cisumdawu terkait informasi keretakan dinding terowongan kembar di jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang baru diresmikan tahun ini dan merupakan terowongan pertama yang berada di jalan tol terpanjang di Indonesia. Terowongan kembar sepanjang 472 meter itu berada di ruas jalan tol Cisumdawu sepanjang 61,6 kilometer.
Beberapa pengguna media sosial mengatakan hingga pukul 12 malam WIB, sudah terjadi empat gempa susulan.