Mimika, Teritorial.Com – Lagi-lagi kelompok bersenjata dari gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka, berulah. Kali ini, mereka memperkosa seorang guru.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, pemerkosaan itu terjadi pada, Kamis 12 April 2018.
Seorang guru Sekolah Dasar berinisial GR, diperkosa secara bergiliran oleh enam anggota OPM bersenjata. Pemerkosaan itu terjadi di Opini, Kampung Aroanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika.
“Dari laporan yang kami terima pelaku pemerkosaan diduga kelompok bersenjata yang berada di wilayah Tembagapura,” kaya Kamal, Minggu, 15 April 2018.
Dari laporan itu diketahui, korban diperkosa saat menuju lokasi upacara adat bakar batu yang digelar masyarakat Opini. Upacara itu digelar dalam rangka perpisahan antara masyarakat Opitawak dengan Banti, yang diungsikan polisi dan TNI ke wilayah Aroanop.
Kamal mengatakan, polisi dan TNI saat ini sedang mengevakuasi 17 guru lainnya yang bertugas di Opini. Berdasarkan catatan, ada 17 guru yang mengajar di kampung tersebut.
17 guru kontrak yang bertugas di Aroanop terdiri dari 8 perempuan dan 9 laki-laki tengah dievakuasi menuju Timika dengan menggunakan helikopter milik PT Freeport,” kata Kamal.
Selain itu, menurut Kamal, Kepolisian juga sedang melakukan pendataan guru-guru lainnya yang bertugas di wilayah tersebut. “Masih diiventarisir berapa guru lagi yang ada di sekitar Distrik Tembagapura,” ujar Kamal.
Dalam beberapa waktu belakangan ini, kondisi keamanan di wilayah Papua, semakin memanas. Terutama setelah adanya ultimatum perang yang dikeluarkan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Bahkan, TNI dan Polri telah menggelar operasi senyap menumpas kelompok yang dijuluki dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) itu.
17 guru kontrak yang bertugas di Aroanop terdiri dari 8 perempuan dan 9 laki-laki tengah dievakuasi menuju Timika dengan menggunakan helikopter milik PT Freeport,” kata Kamal.
Selain itu, menurut Kamal, Kepolisian juga sedang melakukan pendataan guru-guru lainnya yang bertugas di wilayah tersebut. “Masih diiventarisir berapa guru lagi yang ada di sekitar Distrik Tembagapura,” ujar Kamal.
Dalam beberapa waktu belakangan ini, kondisi keamanan di wilayah Papua, semakin memanas. Terutama setelah adanya ultimatum perang yang dikeluarkan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Bahkan, TNI dan Polri telah menggelar operasi senyap menumpas kelompok yang dijuluki dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) itu.