Jakarta, Teritorial.com – Jakarta Defence Studies (JDS) menggelar diskusi perdana yang membahas perihal industri pertahanan swasta nasional dengan tajuk “Peran Industri Pertahanan Swasta Nasional dalam Menunjang Pertahanan Nasional dan 10 Tahun Revitalisasi Industri”, bertempat di galeri foto Jurnalistik Antara, Kamis (7/10).
Hadir sebagai pembicara dalam diskusi tersebut antara lain Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemhan), Prof. Dr. Bondan Tiara, Wakil Ketua Pelaksana KKIP, Marsekal Madya TNI (Purn) Eris Herryanto, Dekan Fakultas Teknologi Pertahanan (FTP) Universitas Pertahanan (Unhan) Dr. Romie Oktovianus Bura, Vice President Head Communications SAAB Asia-Pacicif, Rob Hewson, Dosen dan Radar Telecommunication Engineering PT Radar Telekomunikasi Indonesia, Yussi Perdana Saputera.
Dalam paparannya, Wakil Ketua Pelaksana KKIP, Marsekal Madya TNI (Purn) Eris Herryanto membahas mengenai industri pertahanan yang dikelola oleh negara dan tiga pilar penting yang dapat mendukung pertahanan Indonesia.
“Pertahanan suatu negara akan kuat apabila didukung oleh ekonomi yang kuat, kemudian TNI yang kuat dan ketiga adalah industri pertahanan yang kuat”, ujar Eris
Sementara itu, Dirjen Pothan Kemhan Dr. Bondan memaparkan bagaimana situasi dan perkembangan industri pertahanan swasta Indonesia saat ini. “Dalam penetapan indhan TA 2015-Juli 2019, terdapat 8 BUMN dan 100 BUMS”, ujar Bondan
Dirjen Pothan juga menjelaskan berbagai aktivitas BUMS dalam industri pertahanan seperti Pengadaan, Program Prioritas, Bangtekindhan (First Article), Partisipasi KLO/ToT, Pameran, dan DICM
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknologi Pertahanan (FTP) Universitas Pertahanan (Unhan) Dr. Romie Oktovianus Bura menyatakan bahwa kemandirian industri pertahanan Indonesia dapat terwujud apabila Indonesia mampu menguasai teknologi di bidang pertahanan.
“Cara untuk mengetahui teknologi tersebut adalah melalui penelitian dan pengembangan (litbang). Disinilah peran industri pertahanan swasta dengan berkolaborasi dengan lembaga litbang ataupun universitas untuk menguasai teknologi pertahanan,” tambah Dr.Romie
JDS merupakan suatu kelompok studi dalam bidang pertahanan dalam dimensi luar yang dimotori oleh jurnalis senior media massa mainstream nasional.
Dalam pernyataannya, salah satu pendiri JDS, Novan menjelaskan kelompok studi ini akan secara regular melaksanakan diskusi yang berfokus pada pembahasan isu-isu pertahanan dengan mengundang para pakar, ahli dan praktisi dalam bidang pertahanan sebagai pembicara.