Situbondo, Teritorial.com – Bukti kebhinekaan yg kuat di Situbondo dapat dirasakan di hari perayaan Natal tahun 2017 ini. Sudah menjadi bentuk tanggungjawab Kepolisian sebagai aparat keamanan di negeri ini, Polres Situbondo gelar pengamanan terhadap sejumlah Gereja di wialyah Kabupaten Jawa Timur tersebut.
Sebagai bentuk persatuan dengan menjunjung tinggi nilai kebhinekaan, pam perayaan Natal 2017 ini tidak hanya dilaksanakan oleh petugas dari Kepolisian saja namun juga melibatkan TNI, Dewan Masjid Indonesia, Banser, GP Anshor, Remaja Masjid hingga anggota Pramuka dari siswa/i setempat yang ditugaskan guna mengawal hikmatnya perayaan ibadah Natal bagi yang merayakan.
“Pam Natal tahun ini sama dengan sebelumnya, namun ada yang beda yaitu Polres Situbondo melibatkan sinergi TNI, Dewan Masjid Indonesia, Banser dan Remaja Masjid plus Pramuka”. Jelas Kapolres Situbondo AKBP Sigit Dany Setiyono, SH. SIK. MSc (Eng), melalui keterangan tertulis kepada teritorial.com senin, 25/12/2017.
AKBP Sigit menjelaskan, bahwa keterlibatan TNI, Banser, GP Anshor Remaja Masjid hingga anggota Pramuka merupakan bukti nyata tingginya tingkat solidaritas, toleransi dan kerukunan antar umat beragama yang telah menjadi tradisi dalam budaya Kabupaten Situbondo.
Kapolres juga berharap agar tradisi yang sangat bagus dan baik ini terus dijaga. “karena yang Kita jaga bersama-sama ini adalah Indonesia jangan dilihat Gerejanya, dan tidak boleh ada yang mengganggu ibadah agama apapun di Indonesia”. Tegasnya
Pihak Gereja mewakili umat Kristiani juga memberikan apersiasi dan ucapan terima kasih atas dukungan Banser, GP Ansor Remaja Islam dan siswa/i Pramuka yang membantu dalam pengamanan Natal.
Selain itu, Kapolres ungkap pelibatan Remaja Masjid dan Saka Bhayangkara juga sebagai edukasi kepada generasi muda guna memupuk rasa solidaritas, persatuan dan kesatuan serta toleransi antar umat beragama. “Alhamdulillah dengan dukungan TNI, Banser, GP Anshor, Remaja Islam dan Pramuka pengamanan Gereja sampai detik ini berlangsung aman, mari bersama Kita jaga persatuan dan kesatuan NKRI”. Ujar Kapolres.
Dengan demikian, apa yang dilakukan oleh Polres Situbondo tersebut sudah semestinya menjadi contoh bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia, sebagai bentuk upaya menjunjung tinggi persatuan dengan saling menghormati perbedaan baik agama, suku dan budaya. (SON)