Kapolri Akui Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polisi Semakin Rendah

0

JAKARTA, Teritorial.com — Kapolri Jenderal Polisi Lityo Sigit Prabowo mengaku dan menyadari bahwa dalam beberapa waktu terakhir institusinya mendapatkan sorotan dari publik lantaran penurunan kinerja, menyusul kasus Ferdy Sambo hingga tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu.

Hal ini diakuinya dalam jumpa pers selepas bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, pada Jumat (14/10/2022).

Padahal sebelumnya berdasarkan hasil survey masyarkat terhadap kinerja institusi negara pada 2021, Polri menempati urutan ke-3, dengan rincian 16 persen responden sangat percaya dan 64 persen cukup percaya.

“Kami jajaran institusi Polri mengucapkan terima kasih atas apresiasi diberikan kepada kami terkait dengan beberapa upaya dalam mengawal beberapa kebijakan pemerintah seperti penanganan Covid-19,” kata Kapolri dalam siaran pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

“Kemudian juga kegiatan-kegiatan dalam mengawal bantuan sosial bantuan bantuan pemerintah lainnya, dan juga kegiatan-kegiatan yang tentunya berdampak terhadap tingkat kepercayaan publik yang sempat menjadi salah satu peringkat tertinggi untuk APH (aparat penegak hukum),” lanjutnya.

“Namun karena ada peristiwa FS, dan beberapa kasus yang kemudian berdampak kepada persepsi negatif, maka saat ini tingkat kepercayaan publik terhadap Polri menjadi rendah,” katanya.

Untuk itu, Presiden Jokowi meminta jajaran kepolisian untuk menjaga soliditas dalam upaya berjuang meningkatkan kembali kepercayaan publik.

“Oleh karena itu, arahan dari beliau (Jokowi) jelas, tegas, bahwa kami semua harus solid untuk bersama sama, berjuang, melakukan apa yang menjadi tugas pokok,” ujar Kapolri.

“Fungsi kami melindungi, mengayomi, Melayani masyarakat, responsif terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat, respons,” kata Kapolri.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh 559 personil Polri yang terdiri dari pejabat utama Mabes Polri, kapolda, serta kapolres tersebut Presiden Jokowi memberikan sejumlah arahan, salah satunya adalah agar Polri menjaga kesolidan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

“Arahan dari beliau jelas dan tegas bahwa kami semua harus solid untuk bersama-sama berjuang melakukan apa yang menjadi tugas pokok fungsi kami pelindung, pengayom, pelayan masyarakat, responsif terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat, respons cepat, dan kita memiliki sense of crisis di tengah situasi yang sulit ini,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Selain itu, Kepala Negara juga meminta jajaran Polri untuk melakukan langkah-langkah perbaikan dan tindakan tegas terhadap berbagai hal yang dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada institusi Polri. Mulai dari gaya hidup hingga pelanggaran yang dilakukan oleh jajaran Polri.

“Ini menjadi arahan dari Bapak Presiden dan kami akan tidak lanjuti untuk melakukan langkah-langkah dan tindakan tegas, termasuk juga tentunya pemberantasan judi online, pemberantasan narkoba, dan pemberantasan hal-hal yang tentunya sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat,” ujarnya.

Presiden Jokowi juga memerintahkan Polri untuk mengawal kebijakan pemerintah daerah di sektor ekonomi, baik dari tingkat kabupaten, kota, maupun provinsi, dalam menghadapi situasi global saat ini.

“Bagaimana kita mengawal agar yang namanya harga-harga bisa terkelola, bisa terkendali, tingkat inflasi bisa kita kawal, kegiatan-kegiatan pembangunan bisa kita kawal, dan semuanya tentunya menjadi bagian yang harus terus-menerus kita laksanakan,” kata Kapolri.

Tidak hanya kebijakan ekonomi, Presiden juga meminta jajaran Polri untuk mengawal kebijakan pemerintah di bidang stabilitas keamanan. Polri diharapkan dapat melakukan pencegahan dan tindakan tegas terhadap berbagai hal yang berdampak pada perpecahan, polarisasi, dan mengganggu kehidupan masyarakat, khususnya dalam situasi tahun politik yang sedang terjadi di Indonesia.

“Tentunya ini menjadi kebijakan dan akan kita tindak lanjuti,” ujar Kapolri.

Pada kesempatan itu, Kapolri menegaskan bahwa Polri akan terus melaksanakan program transformasi menuju Polri yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan (presisi) sehingga tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri dapat kembali meningkat. Kapolri berharap jajarannya dapat menjaga kesolidan, saling mengingatkan, menjadi contoh yang baik, dan memiliki kepekaan terhadap situasi krisis.

“Apa yang dilakukan oleh Polri betul-betul bisa mengembalikan kepercayaan publik, kita bisa mengembalikan apa yang menjadi harapan kita menjadi Polri yang dekat dan dicintai masyarakat,” pungkasnya.

Share.

Comments are closed.