Aceh Besar, Teritorial.com – Bekerja sama dengan TNI, Kementerian Pertanian menargetkan untuk mencetak lahan persawahan seluas 6000 hektar selama tahun 2019. Program tersebut dilakukan sebagai upaya penanggulangan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman.
Kementerian Pertanian telah memulia program ini sejak April 2019 dengan target utama pencetakan sawah adalah lahan di luar Jawa.
Saat ini Kementerian Pertanian menyatakan telah mengalokasikan 200 hektar lahan di Kabupaten Aceh Besar untuk kegiatan pencetakan sawah baru.
“Alokasi cetak sawah 2019, sesuai Survei, Investigasi dan Desain (SID) seluas 6000 hektare pada 2019 kerja sama dengan TNI. SID sebagai syarat pelaksanaan dan sudah di validasi,” ungkap Sarwo Edhy sebagai Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Selasa (11/6/2019).
Sarwo Edhy menjelaskan terkait rencana pencetakan 6000 hektar sawah baru oleh Kementrian Pertaniana, pelaksanaanya akan dibagi dibeberapa lokasi yaitu, di Aceh seluas 500 ha, Lampung 600 ha, Kalimantan Utara 300 ha, Kalimantan Tengah 300 ha, Sulawesi Selatan 1250 ha, Sulawesi Tengah 1300 ha, Sulawesi Utara 750 ha dan Papua 1000 ha.
“Sampai tahun kelima program cetak sawah sudah merealisasikan lahan seluas 218.882 ha. Sementara target pemerintah adalah 239.162 ha,” ungkapnya.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Azhar hingga saat ini teradapat empat kecamatan di Aceh Besar yang mendapat alokasi dana cetak sawah baru dari pemerintah pusat.
Keempat kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Seulimeum untuk tiga gampong yakni Blang Tingkem luas lahan 46,84 ha, Lam Apeng 24,24 ha dan Gampong Pulo 45 ha. Kecamatan Kuta Cot Glie masing-masing Gampong Ie Alang Lamghui dengan luas lahan 14,80 ha dan Maheng 15,22 hektar.
“Dua Kecamatan lainnya yakni Pulo Aceh di Gampong Alue Riyeung 30 ha dan Kecamatan Darussalam di Gampong Blang 23,90 hektar,” sebutnya.
Pencetakan sawah baru tersebut dilakukan melalui Dinas Pertanian bekerjasama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 0101/BS, setelah dilakukan MoU dan penandatanganan kerja sama antara Dinas Pertanian Aceh Besar dengan Dandim 0101/BS yang telah dilakukan beberapa waktu lalu.
“Aceh Besar merupakan daerah potensial pertanian padi dan penyumbang gabah nasional. Maka dengan cetak sawah baru lagi akan menambah nilai produksi dan pendapatan petani sekaligus termanfaatkan lahan yang belum tergarap, sekaligus sebagai antisipasi alih fungsi lahan yang sangat signifikan di Aceh Besar,” ungkap Azhar.
Sementara itu, Dandim 0101/BS Kolonel Inf Hasandi Lubis SIP, mengharapkan proses cetak sawah baru seluas 200 Hektare dapat dikerjakan sesuai dengan waktu dan kualitas yang telah ditentukan, sehingga nanti menjadi sawah yang potensial.
“Proses cetak sawah baru ini akan diawasi langsung dan pendampingan oleh para Danramil, Babinsa bahkan pihak Kodim 0101/BS serta masyarakat juga harus ikut mengawasi,” katanya.