Bandung, Teritorial.com – Demi menjaga anggotanya untuk tidak terlibat sama sekali dalam pesta demokrasi yang sebentar lagi akan dilaksanakan, Pangdam Siliwangi Mayjen Doni Monardo mengingatkan para pasangan calon (paslon) Cagub dan Cawagub Jawa Barat untuk tidak melibatkan prajurit TNI selama proses Pilkada serentak 2018.
Sesuai dengan amanah dan profesionalisme TNI sebagai penjaga keutuhan NKRI, Pangdam Siliwangi menegaskan TNI netral selama Pilkada. Mantan Danpaspampres tersebut juga mewanti-wanti agar jajarannya tidak sedikitpun terlibat dan tidak memihak salah satu pasangan cagub dan cawagub manapun.
“Kami mengharapkan dukungan teman-teman agar tidak melibatkan jajaran TNI yang aktif untuk ditarik dalam politik praktis”, ujar Doni saat berjumpa dengan paslon TB Hasanuddin – Anton Chaliyan (Hasanah) di Kantor PDIP Jabar, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu (14/2/2018).
Doni mengatakan jumlah prajurit TNI di wilayah Jabar cukup banyak. “Selain prajurit Kodam Siliwangi, terdapat satuan lain seperti Kodiklat, Sesko TNI, Satuan Kostrad dan Kopassus, semuanya ada di wilayah Jabar. Jadi harapan kami enggak ada di antara peserta Pilgub Jabar yang ikut menarik jajaran TNI”, tegasnya.
Sejak awal, sambung Dony, pihaknya berkomitmen bahwa prajurit TNI netral dalam pesta demokrasi lima tahunan. Hal ini juga sesuai dengan aturan TNI.”Komitmen kami netral dan semua ketentuan berlaku hingga prajurit TNI di tingkat bawah,” tegasnya.
Menyambung dari apa yang disampaikan Doni, Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto juga mengingatkan kepada seluruh jajaran Polri terutama yang bertugas menjadi pengawal pribadi (walpri) paslon Cagub dan Cawagub untuk tetap netral. Sanksi akan diberikan apabila ada temuan personel yang tidak netral.
Hal tersebut ditekankan oleh Kapolda lantaran Cawagub yang diusung oleh PDIP yakni Anton Chaliyan adalah mantan Kapolda Jabar yang tentunya masih memiliki ikatan emosional dengan banyak anggota Kepolisian khususnya di Polda Jabar. “Sudah saya tekankan tugasnya hanya mengamankan bukan membantu. Tentu nanti ada ancamannya, ada sanksi”, kata Agung. (SON)