Kolonel Gugun Pastikan Dokumen Penting BAKAMLA RI Berhasil Diamankan Saat Kebakaran Terjadi

0

Jakarta, Teritorial.com – Sebanyak tiga lantai di Markas Besar (mabes) Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) Republik Indonesia terkena dampak kebakaran yang mulanya bersumber dari Kantor Komnas Perempuan di lantai 6 gedung tersebut. Diketahui, insiden kebakaran itu terjadi pada Minggu (29/9/2024) sekira pukul 06.26 WIB.

Menurut Kolonel Gugun Saeful Rachman selaku Humas BAKAMLA RI, kebakaran pertama kali terdeteksi oleh personel jaga BAKAMLA RI. Dia menduga, api pertama kali muncul dari lantai 6 yang saat ini menjadi kantor Komnas Perempuan.

“Jadi Bakamla mulai dari tahun 2017 menempati gedung Perintis Kemerdekaan, yang di mana di dalamnya ada 6 lantai,” kata Gugun saat ditemui di lokasi, Minggu.

“Lantai 1 dan 2 tu digunakan oleh Bakamla, lantai 3 digunakan oleh Yayasan Bung Karno, lantai 4, lantai 5 digunakan oleh Bakamla RI dan lantai 6 digunakan oleh Komnas Perempuan,” imbuhnya.

Kemudian, lanjut Gugun, sudah lebih dari 1 bulan, terdapat renovasi yang dilakukan di lantai 6 gedung tersebut. Lantaran kebakaran diduga bermula dari lantai 6 tersebut, api kemudian merambat hingga ke bangunan bawahnya yang ditempati oleh BAKAMLA RI.

“Di sini juga ada Indonesia Maritime Information Center ya, untuk mengetahui bagaimana sebuah kejadian di laut jadi kami akan recorvery (perbaiki itu),” kata Gugun.

“Dan tentunya (posko monitoring dipindah), karena ada di lantai 5, nanti kami cek dulu, karena kami tidak boleh masuk masih ditangani oleh komandan kebakaran,” kata Gugun.

Kendati demikian, ia memastikan bahwa semua pelayanan dan kegiatan terkait BAKAMLA akan berjalan lancar. Termasuk, dokumen serta inventaris yang ada di BAKAMLA RI sepenuhnya sudah dilakukan pengamanan.

“Selama ini juga selain kami menggunakan alat komunikasi yang sudah disiapkan (untuk bekerja), kami juga menggunakan handphone (untuk koordinasi),” kata Gugun.

“Intinya kami sebagai personel pelayanan publik, kami akan memaksimalkan itu dulu supaya kendala itu kami penuhi, bahwa kami sebagai personel Bakamla untuk pelayanan publik bagaimana keamanan dan keselamatan di laut,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Gugun menyampaikan jika pihaknya melakukan tindakan terstruktur untuk melakukan penyelamatan barang-barang saat kebakaran terjadi. Yakni, dimulai dari pengamanan personel, pengamanan dokumen, hingga pengamanan material yang mudah terbakar.

“Alhamdulillah, ketika api dari titik api masih kecil atau dari awal titik api itu ada, kami yang jaga langsung bergerak,” jelas Gugun.

“Tentunya, Bakamla juga memiliki material dan dokumen juga sebagian sudah diamankan,” imbuhnya.

Bahkan menurut Gugun, personel jaga BAKAMLA yang turut melakukan penyelamatan dokumen, saat ini sedang dimintai keterangan di Polres Metro Jakarta Pusat.

Menurut Gugun, BAKAMLA tidak memiliki amunisi berat yang disimpan di gedung tersebut. Sehingga, ledakan yang terdengar dipastikan bukan bersumber dari alat tersebut.

“Ada juga di sini kami memiliki senjata, tetapi itu senjata untuk Special Response Team, itu pun hanya beberapa tidak banyak, dan itu ada di penjagaan depan, yaitu di gudang senjata yang selalu dijaga setiap hari. Jadi, material itu aman,” jelas dia.

Hingga kini, Gugun belum mengetahui penyebab kebakaran tersebut, sebab masih dalam proses penyelidikan. Ia pun belum mengetahui berapa besar kerugian yang dirasakan pihaknya imbas kebakaran hari ini.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran yang melanda Markas Besar Kantor Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) Republik Indonesia, rupanya berasal dari lantai 6 Gedung Perintis Proklamasi.

Di mana, lantai 6 tersebut merupakan area yang ditempati oleh Komisi Nasional (Komnas) Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, saat terjadinya kebakaran itu, kantor Komnas Perempuan sedang dilakukan renovasi.

“Gedung Bakamla ini terdiri dari 6 lantai, di lantai 6 itu adalah kantor dari Komnas Perempuan. Kemudian di lantai 3 juga ada kantor dari Yayasan Bung Karno,” kata Susatyo saat ditemui di lokasi, Minggu (29/9/2024).

“Dan terlihat dari gedung ini, memang kerusakan paling parah itu adalah pada lantai 6. Dan memang pada lantai 6 ini ada renovasi yang dilakukan,” imbuh dia.

Oleh karena itu, pihaknya bakal segera melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi usai pendinginan rampung dilakukan.

Tujuannya, lanjut dia, guna menelusuri penyebab terjadinya kebakaran itu.

“Sehingga 16 orang tukang, saat ini kami lakukan pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Pusat,” kata Susatyp.

Selanjutnya setelah nanti pendinginan, kami akan mulai melaksanakan olah TKP kebakaran,” imbuhnya.

Share.

Comments are closed.