TERITORIAL.COM, JAKARTA – Warga Pondok Aren, Tangerang Selatan, dikejutkan ledakan besar di Gedung Nucleus Farma, Jalan Jombang Raya, pada Rabu malam (8/10).
Ledakan itu menghancurkan sebagian gedung berlantai empat dan membuat kaca-kaca pecah berserakan. Beruntung, ledakan tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka.
Penyelidikan Masih Berlanjut, Pastikan Bukan Bom
Pihak kepolisian memastikan ledakan itu bukan berasal dari bom atau bahan peledak setelah Tim Jibom Gegana Brimob Polda Metro Jaya mensterilkan lokasi dan tidak menemukan residu bahan peledak di area gedung.
“Hasil awal pemeriksaan menunjukkan ledakan bukan unsur kriminal. Kami akan menelusuri sumber ledakan lebih lanjut,” ujar perwakilan kepolisian.
Meski begitu, kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti ledakan, sekaligus memeriksa sembilan saksi, termasuk karyawan gedung, tetangga, dan petugas keamanan.
Aparat bekerja sama dengan ahli dari Puslabfor Bareskrim Polri untuk meneliti aktivitas perusahaan dan memastikan semua perizinan gedung serta operasionalnya sesuai ketentuan.
Polisi juga menegaskan mereka menangani kasus ini secara profesional dan transparan agar tidak menimbulkan spekulasi di masyarakat.
Kerusakan Gedung Parah, Warga Evakuasi Diri
Kondisi gedung pasca-ledakan cukup memprihatinkan karena lantai dasar dan beberapa lantai atas rusak parah serta puing-puing berserakan di sekitarnya.
Warga menuturkan getaran ledakan terasa hingga beberapa ratus meter, sehingga banyak warga segera mengevakuasi diri dan berkumpul di lokasi aman untuk menghindari risiko ledakan susulan.
Imbauan untuk Warga
Meski Perusahaan Nucleus Farma belum memberi pernyataan resmi terkait ledakan, polisi mengimbau warga tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi untuk mencegah kepanikan.
Polisi juga menutup dan mengamankan area sekitar gedung agar tidak ada hal yang membahayakan masyarakat.
Insiden ini menambah daftar ledakan gedung di kawasan perkotaan yang menimbulkan kekhawatiran.
Koordinasi Pemerintah dan Warga
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerusakan gedung dan dampak psikologis pada warga menjadi perhatian serius.
Pihak berwenang menjanjikan rilis hasil investigasi setelah mereka menyelesaikan pemeriksaan laboratorium dan analisis teknis.
Pemerintah daerah dan pihak terkait juga melakukan koordinasi untuk menilai kondisi gedung dan menentukan langkah restorasi atau perbaikan.
Sementara itu, warga diharapkan tetap waspada, mengikuti arahan kepolisian, dan menjauhi gedung yang terdampak hingga penyelidikan selesai.