Mengenang Setahun Tragedi Kanjuruhan, Massa Bergerak dari Stadion Gajayana Malang

0

Malang, Teritorial.com – Ratusan massa memadati jalanan sekitar Stadion Gajayana Kota Malang pada Minggu (1/10/2023) siang. Gelombang massa itu kemudian bergerak melakukan konvoi menuju Stadion Kanjuruhan Malang untuk mengenang setahun Tragedi Kanjuruhan yang pecah pada 1 Oktober 2022 lalu.

Mereka mengendarai sepeda motor dengan mengibarkan bendera hingga membentangkan spanduk bertuliskan aspirasi soal keadilan Tragedi Kanjuruhan. ‘Jika Sepakbola Pemersatu Bangsa, Kenapa Harus Ada Korban Jiwa’, ‘Kami Tak Termenung’ hingga ‘Justice for Arek Malang’.

Kemudian di sudut lain juga terdapat spanduk ‘Stop Kriminalisasi Suporter’ hingga ‘Kami Bersama Ambon Fanda’. Diketahui, Ambon Fanda merupakan salah satu pejuang Tragedi Kanjuruhan yang vokal dan dijebloskan di jeruji besi.

Gelombang massa bergerak dari Stadion Gajayana menuju Stadion Kanjuruhan

Tak hanya itu, tampak juga bendera milik salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan bertuliskan ‘We Need Justice, Malang Kucecwara’ bergambar wajah korban tragedi. Bendera itu dikibarkan Devi Athok, seorang ayah yang 2 putrinya gugur dalam Tragedi Kanjuruhan.

“Ini sebagai pengingat bahwa keadilan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan belum didapatkan,” kata Devi Athok.

Baginya, Tragedi Kanjuruhan hingga saat ini masih jauh dari kata adil. Menurutnya, masih banyak pihak pihak yang seharusnya bertanggungjawab namun sama sekali tak tersentuh hukum. Seperti eksekutor penembakan gas air mata hingga pihak PSSI.

“Itu sangat melukai keluarga korban dan Aremania yang luka luka dan luka permanen. Ini sebagai bentuk perlawanan Arek Malang yang masih berjuang untuk keadilan,” tuturnya.

Dia juga mengaku kecewa dengan pernyataan Ketum PSSI, Erick Thohir yang sempat menyatakan bahwa keluarga korban telah diberi bantuan berupa uang. Pernyataan itu menurutnya justru melukai hati keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

“Kemarin Erick Thohir bilang bahwa keluarga korban sudah dikasih uang. Apakah semua bisa diselesaikan dengan uang? Ini kan soal hukum, hukum sama uang kan berbeda. Kami hanya ingin keadilan yang seadil adilnya,” tegasnya.

Di sisi lain, Devi Athok menyampaikan bahwa peserta konvoi bergerak menuju Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang untuk menggelar doa bersama dan menyatakan sikap bertepatan dengan setahun Tragedi Kanjuruhan.

Share.

Comments are closed.