Jakarta, Teritorial.Com – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan sebanyak delapan orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei 2019. Pernyataan Anies tersebut sekaligus meluruskan kesimpangsiuran informasi yang menyebutkan ada banyak korban meninggal dalam kerusuhan 21-22 Mei.
“Korban yang meninggal jumlahnya yang terbaru adalah delapan orang,” ujar Anies Baswedan di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).
Enam korban awal yang telah teridentifikasi adalah Bachtiar Alamsyah asal Batu ceper, Farhan Syafero (31) asal Depok, Abdul Ajiz (27) asal Pandeglang, M. Reyhan Fajari (16) asal Jakpus, Adam Nooryan (19) asal Tambora, dan Widianto Rizky Ramadan (17) asal Kemanggisan. Sementara itu, Anies mengatakan dua warga yang baru meninggal ialah Sandro (31) dan satu lagi belum diketahui identitasnya.
“Itu 8 nama yang meninggal semua prosesnya kita percayakan kepada aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan data-data ada di RS,” jelas Anies.
Data per Kamis (23/5) pukul 11.00 WIB juga menunjukkan bahwa sebanyak 730 orang lainnya harus mendapatkan penanganan kesehatan di berbagai rumah sakit yang tersebar di Ibu Kota.
Dari jumlah tersebut, jumlah korban paling banyak yaitu korban luka ringan yang mencapai 462 orang, kemudian non-trauma sebanyak 93 orang, 79 orang mengalami luka berat, dan 96 orang lainnya belum ada keterangan.
Anies menyayangkan dari keseluruhan korban, sebanyak 179 orang korban usianya masih di bawah 19 tahun dimana mereka terprovokasi sehingga ikut menjadi korban kerusuhan tersebut. Lalu anak-anak muda yang berusia sekitar 20 hingga 29 tahun juga menjadi kelompok usia yang paling banyak menjadi korban, yakni sebanyak 294 orang.
Anies juga menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap pihak-pihak yang menginginkan kerusuhan dan mempercayai proses penyelidikan penyebab kematian para korban kepada pihak kepolisian.