Pasca Listrik Padam, Polusi Udara di Jakarta Berkurang

0

Jakarta, Teritoria.com – Pasaca padamnya listrik secara massal pada hari Minggu (4/8), kualitas udara di Jakarta dikabarkan semakin membaik pada hari Senin (5/8).

Peringkat kualitas udara Jakarta semakin turun ke peringkat 22 dunia berdasarkan pantauan melalui AirVisual.com, saat diakses pada pukul 08.04 WIB. Skornya mencapai 75 atau kategori moderat, setara dengan parameter pm 2.5 dengan konsentrasi 23.5 µg/m³.

Sementara itu berdasarkan situs yang sama diketahui pada peringkat pertama, negara dengan kualitas udara yang buruk diduduki oleh Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), dengan skor 160; disusul oleh Hanoi, Vietnam, dengan nilai 147; serta Santiago, Chile (144).

Akan tetapi masih terdapat empat wilayah di Jakarta yang memiliki kualitas udara buruk (unhealthy dan unhealthy for sensitive groups). Keempat wilayah tersebut yaitu, pertama dengan sekor tertinggi berada di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, dengan indeks kualitas udara di angka 165. Kedua yaitu kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan tingkat indeks kualitas udara di angka 156.

Ketiga, kawasan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) – GBK, Jakarta Pusat, dengan tingkat indeks kualitas udara di angka 153. Keempat, kawasan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan skor 105.

Sebelumnya diketahui, listrik di sejumlah wilayah di Pulau Jawa sempat mengalami pemadaman akibat adanya gangguan pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran dan Pemalang. Akibatnya sejumlah wilayah termasuk Jakarta mengalami pemadaman massal.

Diketahu pula tingkat polusi udara di Jakarta sempat menduduki posisi pertama di dunia sehingga sempat menjadi sorotan bagi masyarakat. Menanggapi kondisi tersebut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kemudian menetapkan beberapa kebijakan untuk menurunkan tingkat polusi udara di
Jakarta seperti pembatasan usia kendaraan, pengetatan uji emisi kendaraan, dan perluasan ganjil genap.

Share.

Comments are closed.