JAKARTA, Teritorial.com – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta menggelar vaksinasi massal dengan 3.000 dosis vaksin di Majid Jami’ KH Hasyim Asy’ari, Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (19/7/2021).
Acara dihadiri Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Maarif, Sekretaris Jenderal PBNU Hemly Faishal Zaini, Ketua Satgas Covid-19 NU Sehat PWNU DKI Jakarta, Drs. H. Tahyudin Aditya, Ketua Tanfidziyah PCNU Jakarta Barat, Kiyai Agus Salim dan ditinjau langsung Wakil Kapolri, Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Maarif mengatakan, vaksinasi massal ini merupakan salah satu wujud jihad melawan pandemi covid-19 beserta variannya yang kian menggila.
“Kalau dulu Hadratus Syeh KH Hasyim Asy’ari tahun 1945 bulan Oktober tanggal 22 menggelorakan resolusi jihad dan seruan melawan penjajah. Kali ini di NU terutama di PWNU Jakarta menggelorakan resolusi jihad kemanusiaan, melawan Covid-19 yang tidak kelihatan,” ujar KH Samsul Maarif kepada wartawan di tengah acara vaksinasi.
Ia menjelaskan jihad melawan pandemi Covid-19 harus dilakukan secara bersama-sama seluruh elemen bangsa, baik ikhtiar lahir seperti vaksinasi dan menjaga imunitas tubuh, maupun ikhtiar batin seperti doa, dzikir dan kegiatan spiritual lainnya.
“Kita memperbanyak peluru lah, kayak peluru melalui ikhtiar batin seperti doa, wirid, dzikir, istighosah dan lainnya. Juga peluru vaksin dan peluru kekebalan tubuh, imunitas, itu yang harus kita perkuat sekarang. Kita berharap Jakarta ini harus pulih kembali dan bisa seperti biasa,” tandas KH Samsul Maarif.
Aksi jemput bola vaksinasi massal yang digelar PWNU DKI Jakarta akan berlangsung hingga Agustus mendatang dalam dua suntikan dosis. Selain di Jakarta Barat, juga dilakukan di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.
“Kalau sebelumnya hanya di tingkat kota, maka sekarang kita usahakan di tingkat MWC atau kecamatan, kita menyisir langsung ke bawah, masing masing tim MWC itu mengadakan vaksin dan jumlahnya itu tidak perlu banyak, yang penting sampai ke bawah,” tandas KH Samsul Maarif.
Ia mengakui masih ada masyarakat yang enggan divaksin, sehingga perlu pendekatan persuasif kepada mereka. Karena itu, NU menerjunkan tim yang juga ahli dalam persuasif
“Insha Alloh NU akan mengajak pengurus ranting atau tingkat kelurahan untuk mendorong, menyisir mana daerah yang belum banyak divaksin,” katanya.
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan vaksinasi massal yang dilakukan PWNU Jakarta ini adalah bagian dari upaya mempercepat herd immunity atau kekebalan komunal masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa herd immunity bisa dicapai dengan dua cara, pertama yang bersifat natural, artinya masyarakat bisa menjaga imunitas tubuh dengan baik dan yang kedua dengan vaksinasi.
“Maka NU menjemput bola bersama seluruh stake holder, bukan hanya dengan TNI Polri yang hari ini, kapan hari kita juga melakukan dengan BUMN di GBK, termasuk juga dengan banyak stake holder lainnya,” Tegas Helmy.
Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini memastikan NU bersama pemerintah untuk mempercepat proses terbentuknya herd immunity, agar situasi PPKM Darurat tidak terlalu lama sehingga masyarakat bisa kali menjalani kegiatan secara new normal.
“Jadi intinya, PBNU setelah kemarin melaunching dengan Kapolri dan Panglima di Pesantren Al-Mahbubiyah, Jakarta Selatan, kita teruskan ini, hari ini 3.000 vaksin di Jakarta Barat dan seterusnya akan bergulir di seluruh indonesia,” ungkap Helmy.
Ketua Satgas Covid-19 NU Sehat PWNU DKI Jakarta, Drs H. Tahyudin Aditya mengatakan vaksinasi bersama PWNU DKI Jakarta ini diharapkan bisa mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat berpartisipasi, terutama tokoh agamawan, tokoh masyarakat.
“Kalau tokoh-tokoh agamawan, lalu Ormas sudah melakukan vaksinasi, Insha Alloh masyarakat juga ikut, karena kita tahu, masih ada kelompok lain yang menganggap tidak perlu vaksinasi,” katanya.