Ratusan Warga Cimahi Keracunan Nasi Boks, Anggota DPRD Minta Maaf dan Nyatakan Siap Tanggung Jawab

0

Cimahi, Teritorial.com – Terkait adanya kasus ratusan warga yang mengalami keracunan usai menyantap nasi boks, menyeret Anggota DPRD Kota Cimahi Edi Sofyan.

Hal ini dikarenakan, keracunan massal itu diduga terjadi setelah warga mengonsumsi makanan yang disediakan saat acara reses anggota DPRD di Kelurahan Padasuka pada Sabtu (22/7/2023).

“Kami mohon maaf kepada masyarakat yang terdampak tadi. Tidak ada niat berbuat tidak baik,” kata kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, Senin (24/7/2023).

Edi mengeklaim pihaknya mengikuti prosedur saat melaksanakan kegiatan reses. Ihwal penyediaan makanan untuk acara tersebut, panitia lokal yang mengurus.

Saat kegiatan reses, Edi mengaku tidak melihat hal yang aneh pada makanan yang disajikan. Ia mengaku baru mendapat informasi soal keluhan warga yang mengalami gejala seperti keracunan makanan pada Ahad (23/7/2023) siang.

Edi mengaku pihaknya siap bertanggung jawab atas masyarakat yang mengalami musibah keracunan massal itu. ”Kami terus berusaha untuk memberikan bantuan sebagaimana mestinya,” tandasnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi Dwihadi Isnalini sebelumnya mengatakan, berdasarkan informasi, ada sekitar 350 orang yang menghadiri acara reses anggota DPRD Kota Cimahi pada Sabtu lalu.

Adapun yang mengalami keluhan gejala keracunan makanan, hingga Senin pagi, dilaporkan sebanyak 268 orang. ”Dari data yang kami himpun, mereka paling banyak dari Kelurahan Padasuka. Kemudian ada dari Kelurahan Setiamanah dan Kelurahan Cimahi,” kata Dwihadi.

Dinkes Kota Cimahi juga menetapkan kasus keracunan massal ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). ”Ini KLB karena kasusnya lebih dari satu bahkan ratusan dan ada yang dirawat,” ujar Dwihadi.

Dinkes telah mengirimkan sampel ke Labkesda Provinsi Jawa Barat. “Kami sedang penyelidikan sampel dikirim ke Labkesda Provinsi Jabar diperiksa makanan dari pihak katering,” ujar dia.

Dwi mengatakan pihaknya mendalami apakah kasus keracunan massal karena terdapat bakteri pada makanan atau makanan yang tercampur zat kimia. Selain itu, dinkes sudah melakukan pengawasan kepada penyedia katering.

“Selidiki karena mikro bakteri atau karena ada zat kimia lain yang tercampur masih dalam penyelidikan,” tandasnya.

Share.

Comments are closed.