Jakarta, Teritorial.Com – Kabid Humas Polda Metro Jaya Yusri Yunus menjelaskan aksi pembunuhan yang dilakukan oleh NF (15) kepada A (5) diduga terinspirasi dari sosok Slenderman.
“Slenderman ini dia punya favoritnya. Favoritnya lah, kisah tentang remaja penculikan anak-anak, pembunuhan,” kata Yusri Yunus, Kabid Humas Polda Metro Jaya, saat jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3).
NF diketahui menyerahkan diri ke polisi pada Jumat (6/3) setelah membunuh tetangganya, seorang bocah yang tidak berdosa dengan cara membenamkannya ke bak mandi. Kemudian, NF menyembunyikan jenazah bocah tersebut di lemarinya selama satu malam. Aksi pembunuhan itu terjadi pada Kamis (5/3) sekitar pukul 16.00 WIB di rumah pelaku.
Saat penyelidikan, polisi menemukan sejumlah gambar dan catatan harian yang dibuat oleh NF. Yang cukup menarik perhatian adalah sosok manusia tanpa wajah dan mengenakan setelan jas hitam.
Terkait Slenderman, dilansir Techcrunch, sosok Slenderman karakter fiksi dari forum internet Something Awful. sosok Slenderman lahir di tangan pengguna internet bernama Eric Knudsen pada 8 Juni 2009.
Kala itu, ada sebuah utas berjudul ‘Create Paranormal Images’. Utas itu merupakan kontes photoshop yang bisa diikuti orang-orang di forum tersebut. Knudsen pun tertarik. Ia mengunggah dua foto hitam putih yang tampak begitu menyeramkan.
Salah satu foto menunjukkan sosok misterius tanpa wajah, berbadan tinggi, serta menggunakan jas, yang berbaur dengan sejumlah anak-anak di taman bermain. Sosok tersebut seperti sedang mengawasi anak-anak tersebut dari belakang.
Dalam foto lainnya, sosok itu terlihat berdiri di samping pohon. Latar lokasinya seperti berada di taman bermain. Foto ini tampak lebih menyeramkan. Sosok misterius itu begitu kontras dengan keceriaan anak-anak yang tengah bermain.
Menurut Knudsen, gambar menyeramkan itu terinspirasi dari karya-karya novelis horror H.P. Lovecraft, Stephen King, hingga karakter “Tall Man” dari film Phantasm (1979). Gambar hasil imajinasinya itu pun begitu populer di komunitas internet.
Kisah seram Slenderman lalu menjadi urban legend di dunia maya. Kisahnya malang melintang dan bebas dimodifikasi. Meski satu hal yang pasti, Slenderman seringkali dikenal sebagai tanpa wajah yang ‘suka’ dengan anak-anak. Warganet percaya bahwa Slenderman adalah iblis pertama yang lahir di dunia maya.
Seiring berjalannya waktu, kepopuleran Slenderman itu menghasilkan kisah tragis di dunia nyata. Ada sejumlah kasus kematian yang diduga dipicu oleh viralnya Slenderman di internet, salah satunya kisah tragis pertama yang terjadi pada 31 Mei 2014 di Waukesha, Wisconsin, AS.
Saat itu, dua gadis berusia 12 tahun bernama Morgan Geyser dan Anissa Weir menikam seorang temannya sebanyak 19 kali. Dilansir Hollywoodlife, keduanya mengaku kepada polisi bahwa aksi penikaman itu sebagai rencana ‘stabby, stab, stab’. Beruntung, korban berhasil diselamatkan setelah ditemukan dalam sekarat.
Dalam keterangannya kepada polisi, dua gadis itu menjelaskan bahwa rencana ‘stabby, stab, stab’ merupakan pengorbanan bagi figur Slender Man. Rencana itu bahkan sudah disusun sejak Desember 2013. Bagi keduanya, Slenderman adalah sosok mitologis favorit yang mereka puja. “Saya merasa tak menyesal,” kata Morgan Geyser.
Kabar tak sedap tentang Slenderman itu pun didengar pencipta Slenderman, Knudsen. Dalam sebuah kesempatan, Knudsen mengaku menyesal dengan kejadian berdarah tersebut. “Saya sangat sedih dengan tragedi di Wisconsin dan hati saya tertuju pada keluarga mereka yang terkena dampak tindakan mengerikan ini,” kata Eric Knudsen.
Setelah menjadi cerita yang fenomenal di internet, Slenderman sempat diadaptasi menjadi sebuah video game di PC. Game berjudul Slender: The Eight Pages itu dirilis pada 26 Juni 2012.
Empat tahun kemudian, Slendermen diangkat ke layar lebar dengan judul ‘Slender Man’. Film itu digarap oleh Sylvain. Di Indonesia, film itu dirilis pada 10 Agustus 2018.