Bali,Teritorial.Com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo melakukan kunjungan mendadak ke tempat penampungan para pengungsi bencana erupsi Gunung Agung di UPTD Pertanian, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali pada Sabtu (7/7) malam.
Kunjungan mendadak dimalam hari dilakukan saat dirinya usai menghadiri kegiatan press gatering Kemendes PDTT di Kabupaten Gianyar, Bali sekitar pukul 22.00 wita.
Dalam kunjungan ini, Mendes PDTT bersama para pejabat di lingkungan Kemendes PDTT didampingi oleh Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa menemui dan berbincang sekaligus mendengarkan keluhan serta memberikan bantuan keperluan semua pengungsi yang jumlahnya sekitar 184 jiwa.
Para pengungsi yang mayoritas bekerja pada sektor pertanian ini mengungsi ke UPTD Pertanian pada malam hari sejak Rabu (4/7) lalu.
“Kami turut prihatin atas kejadian ini. Pemerintah pasti memperhatikan kondisi ini. Saya juga tadi telah di infokan oleh Menteri Sosial (Mensos). Mensos juga telah datang kesini (bali) juga mengecek keperluan yang diperlukan oleh pengungsi sudah tercukupi apa belum. Nanti yang perlu kita pikirkan adalah pasca dari kejadian ini. Bagaimana agar aktifitas kegiatan ekonomi masyarakat bisa tumbuh kembali,” kata Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo.
Oleh karena itu, Mendes menawarkan kepada para pengungsi untuk mengikuti pelatihan di Balai Latihan Masyarakat Denpasar Kemendes PDTT selama keadaan bencana erupsi gunung agung mulai membaik.
“Kita kebetulan ada balai di Bali. Disitu ada buat pelatihan seperti menjahit, menanam hidroponik dan buat lainnya. Disitu juga bisa menginap kalau ada yg mau. Jadi kalau ada yang mau ikut pelatihan disitu saya persilahkan. Nanti setelah keadaan mulai membaik bisa kembali lagi dengan telah memiliki keterampilan. Nanti pemerintah akan membantu alat-alat keterampilan yang diperlukan supaya keterampilam itu bisa dijalankan agar bisa menambah aktifitas para pengungsi semuanya,” katanya.
Dalam kunjungan menemui para pengungsi, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo menemui salah satu pengungsi menderita gagal ginjal yang masih menunggu waktu untuk cuci darah. Dengan spontan, Eko menghubungi Menteri Kesehatan untuk membantu pengungsi yang menderita gagal ginjal tersebut.
“Ada salah satu diantara para pengungsi gagal ginjal yang sedang menunggu cuci darah. Tadi saya sudah kontak Menkes. Dan Menkes menghubungi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah di Denpasar Bali. Jadi mudah-mudahan besok atau lusa sudah bisa cuci darah dirumah sakit tersebut. Karena kalau urgent gak bisa nunggu,” katanya.
Berdasarkan laporan dari camat Rendang, I Wayan Mastra menyampaikam bahwa terdapat 18 titik penampungan para pengungsi di kecamatan rendang yang berjumlah sekiyar 1.083 jiwa. Para pengungsi yang bekerja mayoritas disektor pertanian ini hanya menempati tempat penampungan pada malam hari sebagai antisipasi terjadinya hal-hal yang diinginkan pada malam hari.
“Setelah malam berlalu, mereka (Para pengungsi) kembali kerumah dan beraktifitas kembali. Kita berterima kasih atas kedatangan Menteri Desa yang langsung menawarkan balai latihan masyarakatnya untuk dijadikan sebagai tempat pelatihan pengungsi. Kita akan segera tindak lanjuti tawaran ini,”katanya.