Sigi, Teritorial.Com – Ribuan pemukiman warga sepanjang tiga wilayah Sigi, Donggala dan Palu Sulawesi Tengah hancur. Pembagunan kembali pasca bencana kini menargetkan perbaikan terhadap kerusakan rumah-rumah penduduk setempat.
Tidak sendirian, warga korban gemba dan tusnami tersebut bersama TNI telah bekerja kembali memperbaiki secara bertahap rumah warga yang mengalami kerusakan baik ringan maupun berat. Dibawah mandat satgas Kogasgabpad, TNI berhasil menghimpun sejumlah rumah rusak ringan 1.425 unit, rusak sedang 1.667 unit dan 1.306 rusak berat, Senin (29/10/2018).
Kerusakan rumah tinggal juga dialami oleh Ibu Nurlela (45 tahun), warga Desa Tanjung Batu, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, yang rumahnya hancur terkena gempa bumi, sehingga untuk sementara menumpang dirumah tetangganya. Namun ibu dari dua anak ini, yaitu sdri. Nirmawati (15) dan sdr. Muh Rifaldi (11), berbeda pemikiran dengan warga yang lain. Dia tidak ingin berlama-lama tinggal di tenda pengungsian dan larut dalam kesedihan serta kepasrahan.
Ibu Nurlela yang ditinggal suami meninggal dunia karena sakit sekitar 10 tahun yang lalu, sehingga dia berusaha menafkahi sendiri keluarganya dengan cara usaha jasa parut kelapa dan rempah-rempah.
Bencana yang telah melanda Donggala tidak menyurutkan tanggung jawabnya untuk tetap bertahan hidup di tengah-tengah kesulitan yang dialaminya. Ibu Nurlela kembali ke rumahnya untuk memungut barang-barang yang masih bisa diselamatkan dan bersama dua anaknya yang masih remaja berusaha untuk membangun kembali rumah tinggalnya dari barang-barang yang masih tersisa. Perjuangan ini terasa berat, karena selain suaminya telah tiada dan anak-anaknya masih pelajar belum mampu membangun rumahnya.
Perjuangan Ibu Nurlela yang ingin memperbaiki rumahnya sampai ke telinga para prajurit Yonif Raider 700/ Wira Yudha Cakti yang tergabung dalam Kogasgabpad, yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya. Prajurit TNI dari Yonif Raider 700/ Wira Yudha Cakti tergerak untuk membantu memperbaiki rumah ibu dari dua anak ini.