Jakarta, Teritorial.Com – Menngingat kebutuhan akan pendakwah pendakwah yang berkualitas dan berkompeten dalam melanjutkan syiar Islam, Rektor Institut PTIQ Jakarta, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, yakin bahwa pihaknya bersama dengan Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta akan terus melahirkan insan-insan Muslim terpelajar untuk terus melanjutkan perjuangan dakwah Islam baik nasonal maupun mancanegara.
Imam besar Masjid Istiqal tersebut menegaskan bahwa Ribuan lulusan PTIQ Jakarta sekarang ini telah menyebar dan terus berkarya mengajarkan pemahaman-pemahaman Ilmu Al-Quran yang bermanfaat tidak hanya dalam urusan ketaqwaan dan keimanan sesorang namun juga kini telah banyak menyetuh pada aspek-aspek sosial-kemanusiaan.
Membuka Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana, Pasca Sarjanan, Doktoral Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta bertemakan “Spirit Al-Quran Dalam Membangun Etos Kewirausahaan Nasional”, Bertempat di Jakarta Convention Centre, Sabtu (8/12/2018), Prof Nasaruddin Umar menyatakan satu komitmen bahwa Islam menjadi solusi dan Al-Quran menjadi rujukan utama dari berbagai sendi keilmuan merupakan amanah setiap alumnus dari PTIQ Jakarta.
Tidak hanya di dalam negeri, kini alumnus PTIQ telah melebarkan sayap dakwah hingga ke mancanegara. “30 orang Imam di Korea Selatan dari PTIQ, dan Amerika Serikat juga sudah meminta kepada kami untuk segera mengirimkan 30 imam, dan kamipun tengah mempersiapkan calon calon Imam yang tidak hanya fasih berbahasa Arab, mengaji dll, namun juga mampun berbahasa inggris dengan capaian toefl diatas 550,” ujar Prof Nasaruddin Umar.
“Alumni PTIQ yang dikirim keluar negeri memiliki tanggungjawab yang lebih tidak hanya sekedar menjadi Imam Sholat, namun juga mengurusi permasalahan sosial dan kemasyarakat disana, diharapkan dengan kemampuan dan penguasaannya terhadap Al -Quran mampu memberika Fatwah dan ketetapan serta landasan hukum disana,” ujar Imam Masjid Istiqal.
Sebagai nilai tambah daripada para alumnus PTIQ terutama yang baru saja akan diwisuda, Dewan Pembina Institut PTIQ Jakarta Ponco Sutowo, sesuai dengan tema yakni “Spirit Al-Quran Dalam Membangun Etos Kewirausahaan Nasional” mengingatkan bahwa kewirausahaan merupakan simbol kekuatan dan kemandirian Ummat.lantaran hal tersebut berkaitan dengan bagaimana sesorang tersebut dapat bertahan hidup, bersosialisasi.
“Sebagaimana mahluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna, Ponco menegaskan bahwa manusia diberikan Allah SWT kemampuan berfikir bernalar sesuai kodratnya yang telah ditetapkan. ” Wirausaha tidak hanya berkaitan sebatas hubungan jual beli ata untung rugi, teknologi mempengaruhi kemampuan manusia dalam membaca sunnah Allah,” jelas Ponco.
Dihadapan seluruh wisudawa/wisudawati, Ponco berpesan agar, terus dapat membaca segala bentuk perkembangan fenomena alam, dimana hal tersebut juga tudak terpisahkan dari unsur kemajuan teknologi yang mendorong manusia untuk terus berfikir kreatif dan inovatif.
“tergantung manusia itu sendiri mampu tidak membaca sunnatuhllah dalam mengartikan fenomena alam yang ada dengan dilanjutkan pada pemanfaatan terhadap siklus perkembangan teknologi dengan tujuan membentuk kehidupan yang lebih efisien, modern, dan tetap tidak mengesampingkan fenomena-fenomena alam,” tutup Ponco.