Demak, Teritorial.com – Curah hujan yang belum meredah telah menyebabkan banjir disejumlah daerah di Indonesia. Tidak hanya banjir Ibu Kota Jakarta, Demak juga turut menjadi daerah langganan banjir setiap kali musim penghujan turun.
Lebih parahnya lagi dari keterangan penduduk setempat, warga korban banjir di Desa Sayung Kecamatan Sayung Kabupaten Demak sudah hampir merasakan kebanjiran selama tiga bulan belakangan ini. Banyak dari mereka mengeluhkan sakit dan kehabisan logistik makanan.
Apa yang dilakukan Pemkab setempat adalah mendirikan posko kesehatan dan dapur umum. Di sejumlah Balaidesa, terlihat sejumlah posko kesehatan dan dapur umum berada di balaidesa. Hingga saat ni pihak BDPB, Dinas Kesehatan, Pramuka dan TNI-Polri, tetap pada posisi siaga, khawatir banjir susulan warga setempat dihimbau agar tidak melakukan aktivitas berlebih.
Dibeberapa titik genangan banjir listrik masih tetap dipadamkan. Hidup selama hampir tiga bulan bersama banjir, warga mulai diserang penyakit kulit dan diare. Selain itu, juga kehabisan logistik makanan serta gas elpiji.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Demak Agus Nugroho menyampaikan bahwa bantuan logistik masih terus dilakukan. Sedangkan makanan untuk warga dipasok dari dapur umum. “Kami siapkan 100 ton beras milik Bupati bantuan dari pemerintah pusat. Beras ini dimasak tiap harinya minimal 3.000 bungkus,” ujarnya.
Bantuan nasi bungkus akan dilakukan sejak hari ini sampai 21 Februari 2018. Namun, jika kondisi masih memerlukan bantuan, akan diperpanjang. “Kalau tidak mencukupi kami akan mengajukan bantuan ke provinsi untuk beras. Selain itu, bagi yang terkena sakit gatal-gatal dan lainnya kami siapkan posko kesehatan bekerjasama dengan Dinkes,” imbuh dia.
Bupati Demak, HM Natsir mengaku sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juwana untuk melakukan normalisasi Sungai Sayung Dombo. “Selain merencanakan membangun sabuk desa, kami minta ada normalisasi sungai. Karena salah satu penyebab banjir karena sedimentasi sungai,” kata Natsir. (SON)
