Penajam, Teritorial.com – Tujuh kawasan di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) yang masuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diketahui jadi langganan banjir akibat intensitas air hujan, dan pertemuan air sungai yang sedang pasang, sehingga meluap dan mengakibatkan banjir.
Ketujuh daerah itu, masing-masing Desa Karang Jinawi dengan lama genangan 3-12 jam, intensitas banjir 2-3 kali dalam setahun diakibatkan oleh kondisi topografi bergelombang pada alur sungai.
Kemudian, Kelurahan Sepaku RT 07, 06, 05 dan 04 dengan lama genangan 6-24 jam, dua kali dalam setahun, dan diakibatkan oleh bottle neck bangunan yang melintang. Desa Suka Raja RT 01 dan 25 lama genangan 6-24 jam, dua kali dalam setahun, dan terjadi akibat meandering sungai. Desa Bukit Raya RT 01, 02, 06, lama genangan 3-12 jam, dua kali dalam setahun, diakibatkan oleh bottle neck dimensi gorong-gorong.
Selanjutnya, Desa Tengin Baru, lama genangan 3-12 jam, 1-2 kali dalam setahun, diakibatkan oleh bottle neck dimensi gorong-gorong dan bangunan. Desa Bumi Harapan, lama genangan 3-12 jam, 1-2 kali dalam setahun, terjadi akibat intensitas air hujan dan terpengaruhnya air sungai yang sedang pasang. Kelurahan Pemaluan, lama genangan 2 jam-2 hari, terjadi 2-3 kali dalam setahun, diakibatkan intensitas hujan tinggi dan air sungai pasang.
Tujuh kawasan IKN yang rawan banjir ini terangkum pada dokumen dari pertemuan konsultasi masyarakat (PKM) oleh Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Balai Wilayah Sungai (BWS) IV Kalimantan, sebagaimana softcopy-nya diterima Kaltim Post, Kamis (16/2). Satuan Kerja (Satker) BWS IV Kalimantan dalam beberapa hari ini turun ke Sepaku untuk membuat detailed engineering design (DED) pengendalian banjir Kecamatan Sepaku.
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Sepaku, PPU Hendro Susilo, kemarin, membenarkan PKM ini. Dia, seperti dilansir media ini, mengikuti kegiatan tersebut dan mencatat ada warga yang menolak proyek normalisasi Sungai Sepaku beserta anak sungai yang melintasi sejumlah desa dan kelurahan itu sebanyak 27 bidang tanah, dan 18 bangunan rumah. Ia yakin pada akhirnya warga mendukung kegiatan pemerintah untuk tujuan mengeliminasi banjir itu.
Dalam dokumen yang diterima harian ini, disebutkan Kecamatan Sepaku merupakan salah satu kecamatan di PPU, dan sebagian besar wilayahnya masuk daerah aliran sungai (DAS) Sanggai yang berada dalam kewenangan wilayah Sungai Mahakam. Kecamatan Sepaku merupakan kawasan yang dijadikan IKN. Di Kecamatan Sepaku terdapat kejadian banjir setiap tahunnya yang diakibatkan faktor alam yaitu intensitas hujan yang tinggi dan durasi hujan yang lama. Masalah tersebut memerlukan suatu sistem pengendalian banjir.