TERITORIAL.COM, JAKARTA – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Sumenep menerima pasokan vaksin dari Pemerintah Jawa Timur setelah mengajukan permohonan bantuan dalam menangani kasus campak di wilahnya.
“Kami menerima pengiriman vaksin ini setelah mengajukan permohonan bantuan kepada Pemprov Jatim untuk melaksanakan imunisasi massal, sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit,” ujar Achmad Syamsuri, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Kabupaten Sumenep, pada Kamis (21/8/2025).
Kasus Campak sebagai KLB
Langkah ini dilakukan setelah kasus campak dinyatakan sebagai Kasus Luar Biasa (KLB) pada Agustus 2025, tercatat 1.944 kasus campak di kabupaten tersebut, termasuk 12 pasien yang meninggal dunia.
Selain meminta bantuan vaksin, Dinas Kesehatan Sumenep juga telah melaporkan kasus campak ini ke Kementerian Kesehatan.
Berdasarkan pemetaan, lima kecamatan menjadi wilayah dengan kasus terbanyak, yaitu Kalianget, Rubaru, Sumenep, Dasuk, dan Saronggi.
“Kami menaruh perhatian lebih di lima kecamatan ini dengan menggerakkan kader posyandu untuk mencegah penyebaran lebih luas,” kata Kepala Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, drg. Ellya Fardasah.
Persiapan Vaksinasi Massal
Sejumlah petugas puskesmas mendatangi tempat penyimpanan vaksin di gedung belakang kantor Pemkab Sumenep. Sementara itu, Pegawai Dinkes P2KB mencatat sekaligus menyiapkan vaksin sesuai permintaan puskesmas dan memasukkannya ke boks penyimpanan khusus.
“Kami bergerak cepat karena kasus ini sudah ditetapkan sebagai KLB,” ujar drg. Ellya.
Ia juga menambahkan bahwa surat permohonan dari puskesmas sangat penting agar untuk memastikan jumlah sasaran dan kebutuhan vaksin tercatat dengan jelas.
Distribusi vaksin dijadwalkan berlangsung hingga Minggu (24/8/2025), sementara vaksinasi massal serentak akan dilakukan pada Senin (25/8/2025). Sebanyak 26 puskesmas di daratan maupun kepulauan Sumenep akan mengikuti program tersebut.
Dinkes P2KB juga berharap kegiatan ini dapat berjalan maksimal dan efektif untuk menekan angka penularan campak yang terus meningkat.
Yuk, Kenali Campak!
Penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan paling sering menyerang anak-anak. Gejalanya meliputi demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, serta ruam merah yang menyebar ke seluruh tubuh.
Virus ini menyebar melalui udara, terutama saat penderita batuk atau bersin, sehingga mudah menginfeksi anak-anak dan masyarakat sekitar.
Selain gejala umum, campak dapat menimbulkan komplikasi serius seperti pneumonia, diare berat, infeksi telinga, hingga kematian, khususnya pada anak yang belum mendapat imunisasi lengkap.
Vaksinasi merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyebaran campak dan melindungi anak dari risiko komplikasi.
Pencegahan Campak
Selain vaksinasi, orang tua dapat mengambil beberapa langkah pencegahan untuk melindungi anak dari campak. Langkah-langkah ini mencakup:
- Menjaga kebersihan lingkungan dan rutin membersihkan area sekitar anak
- Mengajarkan anak mencuci tangan secara rutin serta menutup mulut saat batuk atau bersin
- Menghindari keramaian saat terjadi wabah di sekitar
- Memberikan asupan gizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh
- Kombinasi vaksinasi, kebersihan, dan pola hidup sehat membantu menekan penyebaran campak secara signifikan