Pontianak, Teritorial.Com – Kejadian memalukan terhadap institusi Kepolisan menyusul tertangkapnya seorang Perwira Menengah Polisi berpangkat AKBP dengan inisial HR yang ditangkap petugas Avsec Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, karena diduga menyelundupkan narkotika jenis sabu. Dari tangan HR didapati sabu seberat 2,38 gram sabu.
Hal yang lebih menghegohkanya lagi HR merupakan Wadir Resnarkoba Polda Kalimantan Barat. Atas kejadian tersebut Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono melakukan tes urine mendadak di jajaran Satuan Reserse Narkoba Polda Kalbar Selasa (31/7/2018). Hal ini sengaja tanpa dijadwalkan, dimana pejabat utama Polda Kalbar juga diwajibkan ikut test urine.
“Tes urine ini dilakukan secara acak kepada pejabat utama Polda Kalbar, selain Kapolda Kalbar ada juga Kepala BNNP Brigjen (Pol) Suyatmo, Irwasda Polda Kalbar, Dir Narkoba, Kabid propam, Kabid Dokkes dan beberapa pejabat lainnya dengan hasil negatif semua,” kata Irjen Pol Didi Haryono.
Kalimantan Barat, kata dia, sangat rentan dengan narkoba, celah perbatasan negara menjadi pintu masuk narkoba ke Kalbar. Hal ini dikuatkan dengan terus terungkapnya kasus kasus jaringan internasional narkoba antar negara di Kalbar.
Didi Haryono menegaskan untuk anggota yang bertugas menangani Narkoba, harus betul-betul menjaga sumpah dan amanah, menjaga Integritas diri dan komitmen, tidak boleh tergiur oleh hal apapun, apalagi berbuat hal hal yang berdampak mencoreng nama baik institusi Polri dan Negara.
“Maka kembali, kita awali tes urine ini mulai dari para pejabatnya terlebih dahulu, yang akan ditindaklanjuti diikuti oleh seluruh anggota jajaran Polda Kalbar. Saya selaku Kapolda terkait kejahatan narkoba, siapa pun yang berafiliasi dan bersindikasi, termasuk di jajaran kami, akan ditindak tegas dan akan kami proses sebagaimana aturan hukum yang berlaku,” tandasnya.