Manado, Teritorial.Com – Genap delapan hari sejak pelepasan siswa/i Sulawesi Utara ke Jawa Tengah dan BHUN Provinsi Sulut menerima siswa/i Jateng dari pihak Angkasa Pura 1, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PTPN IX dan PTPN X, untuk mengikuti kegiatan di Sulawesi Utara, akhirnya Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2019 resmi ditutup hari ini oleh Direktur PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk., Bpk Danu Prijambodo, pada acara Seremoni Penutupan SMN 2019 di Hotel Novotel, Manado.
WIKA yang mewakili sinergi BUMN lain; Nindya, Biro Klasifikasi Indonesia dan Perum Damri, adalah penanggungjawab pelaksanaan SMN 2019 di Provinsi Sulawesi Utara, yang memberikan program SMN di Sulut untuk peserta dari Jateng. Suksesnya terselenggaranya kegiatan SMN ini tentu saja tak lepas dari dukungan para pihak. Dalam pelaksanaanya, BUMN bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Provinsi Sulut, mulai dari proses seleksi, pembekalan hingga pendampingan di lapangan.
Terhitung siswa yang mengikuti seleksi waktu itu sejumlah 45 siswa/I SMU/SMK dari berbagai suku, wilayah atau kabupaten yang tersebar di Sulawesi Utara, yaitu Bolaang, Sangihe, Talaud, Minahasa, Bitung, Kotamobagu, Manado, dan Tomohon. Akhirnya tersaring 20 siswa, ditambah 3 siswa disabilitas, dan 3 guru teladan, guru SLB dan satu orang perwakilan Dikda yang mendampingi para siswa. Sementara untuk kegiatan wawasan kebangsaan, BHUN Sulut bekerjasama dengan Kodim Bolmong, dan juga bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tomohon untuk memperkenalkan florikultura pada peserta SMN.
Antusiasme para siwa Jateng selama melakukan jelajah budaya, wisata dan sosial kemasyarakatan di Sulawesi Utara, merupakan tanda bahwa kegiatan SMN ini memiliki nilai positif bagi para generasi muda yang masih memiliki banyak kesempatan, harapan dan cita-cita. Kementerian BUMN yang menginspirasi program SMN dengan tujuan mendorong para generasi muda bangsa menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air sejak dini, mengagumi keragaman dan kekayaan Nusantara serta potensi daerah melalui interaksi langsung siswa dengan komponen Pemerintahan dan masyarakat di Sulawesi Utara. Betapa tidak, kegiatan yang diikuti peserta SMN diyakini dapat memperkenalkan hal baru yang belum pernah dialami atau diketahui para peserta sebelumnya.
Adapun aktivitas yang diikuti siswa adalah pengkayaan wawasan kebudayaan, berkunjung ke lokasi-lokasi bersejarah, pemahaman terhadap sejarah masyarakat Sulut, pemahaman kebudayaan dan potensi daerah, kewirausahaan, mengikuti upacara HUT ke-74 RI bersama dengan BUMN se-Sulawesi Utara, pengenalan tentang hortikultura, kunjungan ke tempat-tempat wisata, mengenal lebih dekat BUMN-BUMN PIC dan Co.PIC BHUN Prov Sulut, ke Rumah Kretaif Bitung BUMN, berkunjung ke Independent School dan Universitas Sam Ratulagi.
Perjalanan kegiatan wajib direkam peserta SMN melalui tulisan diary yang dibuat setiap acara per hari berkahir. Diharapkan, tulisan-tulisan tangan ini menjadi kenangan yang menginspirasi para generasi SMN berikutnya. Bagaimanapun juga, tiap siswa memiliki kesan tersendiri setelah melewati kegiatan SMN di Sulut. Kesan mendalam diakui oleh hampir semua siswa setelah menyaksikan sendiri kekayaan alam dan kehidupan bermasyarakat di Sulawesi Utara.
“Manado tuh kota paling indah buatku. Di sini kita semua bersaudara. Kita satu bangsa,’’kata Khoirina Daulati, siswi asal Semarang.“Saya tak menyangka. Saya bisa melihat Bunaken yang selama saya hanya bisa lihat di internet. Terimaksih BUMN. SMN hebat dan sangat menyenangkan, BUMN Hebat,” kata Khansa Aribah, siswi dari Kendal.