JAKARTA, Teritorial.com – Pandemi Covid-19 yang muncul sejak bulan Maret 2020 lalu hingga saat ini telah meluluhlantakkan banyak hal dalam kehidupan di Indonesia, Hampir semua sektor kehidupan merasakan dampak dari pendemi tersebut.
Bidang pendidikan menjadi salah satu sektor yang sangat merasakan dampak tersebut.
Hal tersebut karena sejumlah program-program pendidikan yang telah dicanangkan tidak berjalan sesuai harapan karena dunia praktek belajar –mengajar tatap muka secara langsung ditutup, Hal ini dalam rangka melaksanakan program pemerintah untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 melalui pembatasan sosial.
Kendati kondisinya sangat sulit, Namun, praktisi dunia pendidikan harus bisa menghadapi tantangan tersebut dan tidak boleh berpasrah diri pada keadaan. Perubahan pola dan sistem pembelajaran adalah sebuah keniscayaan.
Demikian disampaikan Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim (YPA-MDR), Herawati Prasetyo dalam sebuah acara Virtual Media Gathering & Workshop yang bertajuk “Membangun Sinergitas, Membangun Pendidikan Indonesia”, Kamis (24/06/2021).
“Masa pandemi Covid 19 sejak bulan Maret 2020 lalu hingga saat ini, menjadi bagian sulit melakukan seluruh program-program yang kami canangkan. Menjadi suatu tantangan tersendiri dalam pembinaan dan pendampingan dengan pola seperti sebelum masa pandemi datang, pola-pola pembinaan yang sudah dimodifikasi dengan cara New Normal,” kata Herawati.
“Mari kita tetap optimis dengan harapan dan doa, semoga tahun ini kita mendapat limpah rahmat dan tuntunan Tuhan Yang Maha kuasa dalam menjalani segala aktifitas di tengah kondisi yang sulit dan penuh tantangan ini,” harap dia.
Menurut Herawati, apapun yang terjadi di era new normal ini, Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim dan seluruh Sekolah Binaan dimanapun berada, tidak boleh berkurang semangat dan motivasinya untuk meningkatkan mutu dan mencerdaskan anak didik serta memajukan dunia pendidikan Indonesia.
“Dan hal ini terbukti, meskipun dalam kondisi sulit dan terbatas, banyak para Guru, Siswa dan Sekolah Binaan meraih prestasi. Hal ini menunjukkan keseriusan kita semua sebagai sebuah tim yang sangat dedicated dalam dunia Pendidikan, sebuah usaha menjadi bagian dalam rangka mewujudkan ‘Pride of The Nation’,” ujar dia.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh YPA-MDR, Lanjut Herawati merupakan komitmen untuk turut memajukan pendidikan Indonesia salah satunya dengan mewujudkan Kecamatan Cerdas – Berprestasi ‘k’ di Kabupaten Rote Ndao, NTT melalui program Guru Muda Garda Depan (GMGD) dengan menghadirkan guru-guru muda terpilih yang memiliki semangat tinggi untuk mendidik, mengajar dan membimbing siswa binaan YPA-MDR di wilayah prasejahtera untuk turut meningkatkan mutu pendidikan Indonesia di wilayah prasejahtera.
“Program ini juga selaras dengan Guru Penggerak Kemdikbud RI,” kata Herawati.
“(Dan) Saat ini, sedang berlangsung pelatihan sebagai pembekalan untuk para peserta sebelum nantinya akan di tempatkan di sekolah-sekolah binaan yang berlokasi di Kabupaten Rote Ndao, Kecamatan Rote Barat,” sambung Herawati.
Herawati mengungkapkan, YPA-MDR terus bisa eksis dan konsisten bukan karena yayasan ini tidak menghadapi hambatan dan rintangan. Akan tetapi, Menurutnya, semua hambatan dan rintangan itu bisa dihadapi secara bersama-sama dengan kompak dan solid, serta karena banyaknya pihak-pihak yang mendukung keberadaan Yayasan yang memiliki Visi ‘Menjadi Yayasan pendidikan yang terkemuka dan kredibel di bidang pendidikan dalam mewujudkan kemajuan pendidikan di daerah prasejahtera’
Dalam acara yang sama, Sekretaris Pengurus YPA-MDR, Kristanto menyampaikan, siswa-siswi dan sekolah-sekolah binaan YPA-MDR dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
“Untuk tahun 2021, total sekolah yang menjadi binaan YPA MDR sudah menyentuh angka 110 sekolah, yang tersebar di wilayah pra sejahtera dan 4 T (Terluar, terdepan, Tertinggal dan Terdalam), kata dia.
Adapun alokasinya yakni untuk sekolah jenjang SD sebanyak 81, kemudian jenjang menengah sebanyak 20 dan jenjang atas sebanyak 9 sekolah.
“Dengan Guru sebanyak 1.522 dan jumlah siswa binaan YPA-MDR sebanyak 23.957,” ungkap dia.
Pada momen pisah sambutnya sebagai anggota pengurus YPA-MDR yang bakal selesai masa baktinya di tanggal 30 Juni nanti dan digantikan Wedijanto Widarso, Kristanto mengungkapkan Pembinaan YPA-MDR di Sekolah Negeri (SD, SMP, SMK) di daerah 4T (Terdepan, Terluar, Tertinggal, Terdalam) dan Prasejahtera terfokus pada peningkatan kualitas SDM Sekolah.