Bogor, Teritorial.Com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pengusaha nasional untuk terus meningkatkan kinerja ekspor nasional. Ekspor menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi ke depanHal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, usai mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bersama para pengusaha di Istana Bogor, Kamis (26/7/2018).
“Jadi pertemuan ini kita update kondisi perekonomian, bahwa kondisi dunia yang alami ketidakpastian dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh negara-negara maju, dan tentu pengaruhnya ke seluruh negara termasuk Indonesia,” kata Sri Mulyani di Istana Bogor, Kamis (26/7/2018).
Menurut Sri Mulyani Presiden Jokowi juga mengajak para pengusaha yang hadir dalam pertemuan tersebut tetap fokus menjalankan kegiatan ekonomi, terutama yang orientasi ekspor.
“Kita diharapkan bisa menggunakan kesempatan saat terjadi perang dagang maupun implikasinya terhadap nilai tukar seluruh dunia, penguatan dolar, dan oleh karena itu kita perlu menggunakan secara baik,” kata Sri Mulyani.
Dalam pertemuan itu juga pemerintah mendengar keluhan-keluhan pengusaha, serta apa saja yang bisa dilakukan pengusaha untuk mendukung perekonomian nasional. Para pengusaha bisa memanfaatkan insentif dari pemerintah, maupun reformasi birokrasi dalam sektor perizinan.
Keluhan para pengusaha antara lain implementasi kebijakan penggunaan biodiesel 20% (B20), lalu perizinan industri orientasi ekspor, manufaktur. Di sisi lain, pemerintah juga meminta devisa hasil ekspor yang harus dibawa dan dicairkan dalam rupiah.
“Melalui OSS (online single submission) maupun berbagai macam insentif yang diberikan baik dalam bentuk perpajakan bea cukai dan perizinan yang lain,” kata Sri Mulyani.
“Sehingga dia juga memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia. Saya kira ini kesempatan yang baik, presiden meminta follow up tentu dengan pengusaha, bahkan kalau ada yang minat investasi presiden minta untuk mencoba menggunakan OSS,” pungkas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.