Rupiah Butuh Gebrakan dari Kabinet Baru Agar Tetap Menguat

0

Jakarta, Teritorial.Com – Dalam perdagangan pasar spot hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tercatat ditutup menguat. Nilai tukar rupiah mencapai level Rp14.020 pada penutupan pasar spot, Senin (28/10), atau menguat 0,07% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Meski menguat, tetapi gerak rupiah terpantau kurang dinamis. Kala pembukaan pasar, rupiah menguat 0,11%. Selepas itu apresiasi rupiah agak menipis, tetapi tidak sampai habis. Rupiah bergerak di kisaran sempit sepanjang hari ini, sehingga meski menguat tetapi dolar AS belum berhasil didorong ke bawah Rp 14.000.

Di Asia, mata uang lainnya juga bernasib serupa. Memang mayoritas mata uang utama Benua Kuning berhasil menguat di hadapan greenback, tetapi apresiasinya tidak terlampau signifikan.

Seperti dilansir dari CNBC Indonesia, pengumuman dan pelantikan Kabinet Indonesia Maju dan Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga lagi pada pekan lalu menjadi dua sentimen positif yang membuat nilai tukar rupiah berjaya atas dolar AS.

Pengumuman dan pelantikan kabinet membantu ketidakpastian pasar berkurang, meskipun banyak pihak yang mengkritik, namun tidak sedikit juga yang mengapresiasi.

Masuknya Partai Gerindra dalam Kabinet Indonesia Maju dapat menjaga stabilitas politik Indonesia. Hal tersebut berdampak pada iklim investasi yang semakin membaik dan aliran modal dalam jumlah masif yang dapat masuk ke Indonesia.

Sementara itu, langkah BI yang sudah memangkas suku bunga 7-Day Reserve Repo Rate dalam empat bulan beruntun, masing-masing 25 basis poin (bps) menjadi 5% diharapkan dapat memacu perekononomian Indonesia agar tumbuh lebih tinggi.

Pemerintah dan BI harus membuat “gebrakan” baru agar dapat memacu perekonomian Indonesia. Namun, pasca pelantikan Kabinet pekan lalu, hingga saat ini menteri-menteri yang terkait dengan ekonomi belum menunjukkan “gebrakan” apa yang akan dilakukan dalam kurun waktu lima tahun ke depan dalam upaya meningkatkan perekonomian Indonesia. Hal tersebut juga mengakibatkan nilai tukar rupiah lemah atas dolar AS.

 

Share.

Comments are closed.