Jakarta, Teritorial.com – Tak kunjung bangkit, pagi ini Selasa (24/4/2018), Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dibuka anjlok hingga tembus level Rp13.900/USD. Terhitung sudah tiga bulan lamanya Rupiah tak kuasa menahan laju penguatan USD yang kian kokoh sebagai mata uang global.
Belum ada pergerakan tren positif dari Rupiah sendiri, Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, Rupiah pagi ini ini dibuka pada level Rp13.900/USD. Harga tersebut seolah membenarkan perhitungan psikologis terendag Rupiah yang mencapai 14.000/usd
Posisi rupiah menurut data Bloomberg, pada sesi pembukaan berada di level Rp13.921/USD atau masih terkapar, meski sedikit menguat bila dibandingkan akhir perdagangan kemarin Rp13.975/USD. Pagi ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp13.872-Rp13.976/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan Rupiah di awal perdagangan merayap naik ke posisi Rp13.888/USD dibandingkan sebelumnya Rp13.890/USD. Pergerakan rupiah ada di kisaran Rp13.883-Rp13.898/USD.
Dunia mengakui bahwa USD menjaga tren penguatan hingga ke level tertinggi tiga bulan terhadap enam mata uang utama lainnya setelah mendapatkan dorongan karena kenaikan imbal hasil obligasi AS dalam 10 tahun. Indeks USD versus enam mata uang utama naik ke level 91,054 pada perdagangan awal Asia, level terkuatnya sejak 12 Januari.
Imbasnya juga berdampak pada Euro yang melemah 0,2% menjadi 1,2189 untuk menetapkan ke posisi terendah 1,21875 untuk mata uang umum sejak 1 Maret. Euro telah menikmati reli yang kuat hingga Februari sebelum terjebak dalam kisaran perdagangan dengan dolar setelah Bank Sentral Eropa memperingatkan investor berharap kenaikan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan.(SON)