Dua Menhan Sepakat Cegah Tiongkok Ancam Keamanan Indo-Pasifik

0

Jakarta, Teritorial.com – Berlanjut daripada Kebijakan Rabalance of Asia sejak tahun 2011 lalu, geopolitik Asia-Pasifik yang sekarang ini bertransformasi menjadi Indo-Pasifik kembali menyita perhatian Amerika Serikat. Maka kunjungan kerja Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Ke Indonesia 22-23 Januari 2018 merupakan sebagai forum biliteral Indonesia-AS tidak hanya menyikapi kerjasama kedua negara namun juga fokus pada kawasan.

Sejak digelorakannya oleh Presiden Doland Trumph, AS kini menyasar berbagai bentuk perkembangan isu-isu strategis di kawasan Indo-Pasifik. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi saat ini mengenai persaingan strategis antara AS- Tiongkok. Nuklir Korea Utara, dominasi militer Tiongkok di Laut Cina Selatan (LCS) hingga terrorisme.

Menyambut baik inisasi AS tersebut, Menhan RI Rymizard Ryacudu menyatakan kesiapan Indonesia untuk berasama-sama menjaga stabilitas keamanan kawasan dan mencegah kemungkinan potensi konflik di Indo-Pasifik. “Indonesia tetap dalam prinsip politik Luar Negeri Bebas Aktif jadi kita mendukung upaya AS untuk menghentikan siapapun yang hendak mengancam keamanan”, Ujar Purnawirawan Jenderal TNI AD tersebut.

Khsusnya Indo-Pasifik, AS mengambil langkah pencegahan agar konflik di Semenanjung Korea, dan LCS tidak berkembang menjadi konflik regional. “Indonesia sepakat atas apa yang hendak dicapai AS, intinya kita ini meredam konflik bukan malah melakukan provokasi disana, menekan agar pihak-pihak yang berkepentingan untuk tunduk pada aturan PBB dan hukum bahkan norma yang berlaku,” Ujar Menhan RI kepada seluruh awak media baik Nasional maupun Mancanegara.

Menanggapi pernyataan Menhan RI, James Mattis yang juga merupakan purnawirawan Jenderal AD menyatakan bahwa hubungan baik dengan Indonesia harus selalu dijaga hal tersebut berkaitan dengan posisi strategis Indonesia dimata dunia dan terutama AS sendiri. “Ke depan komitmen AS tidak berubah, melihat perkembangan Indonesia merupakan peluang strategis bagi kami, Indonesia sebagai pemimpin tradisional di ASEAN akan sangat membantu kami menghadapi ancaman baik di level kawasan hingga global”, ungkap Mattis

Ditanya mengenai konflik di LCS, Menhan AS mejawab, “kami tetap pada prinsip mengupayakan terciptanya freedom of navigation sehingga mencegah upaya unilateral Tiongkok untuk menjadikan LCS sebagai wilayah teritorinya” tegas Mattis.

Dari sudut pandang negara superpower tersebut,  dominasi militer Tiongkok harus segera dihentikan, pembagunan pangkalan militer dari hasil reklamasi sejumlah karang di LCS akan menjadi konsren utama AS, “tentunya opsi militer adalah hal yang sangat krusial, kami juga enggan untuk melakukan perang namun upaya diplomasi tetap dilakukan, penekanan terhadap hukum laut internasional menjadi tujuan utama”, tutupnya

Kunjungan kerja Menhan AS di kantor Kementerian Pertahanan RI juga didampingi oleh Dubes AS Joseph R. Donovan Jr Atase Pertahanan AS untuk Indonesia dan seluruh staff dan jajaran Perwira tinggi militer AS baik dari Angkatan Udara, Darat dan Laut. (SON)

Share.

Comments are closed.