Gara-gara Mafia, Jembatan Genoa Ambruk

0

Genoa, Teritorial.Com – Mafia disangka menjadi biang keladi runtuhnya jembatan Morandi di Genoa Italia, yang menyebabkan 39 orang tewas dan lusinan hilang . Dikabarkan bencana pada Selasa lalu itu,14-8-2018 itu merupakan yang kesepuluh dalam lima tahun terakhir.

Dikhawatirkan oleh kelompok anti-Mafia, ratusan sekolah, rumah sakit dan bandar udara akan mengalami nasib serupa. Perusahaan-perusahaan infrastruktur yang dimiliki Mafia, dikabarkan mengganti semen dengan pasir, cemento depotenziato, hingga mengurangi kekuatan bangunan, ungkap The Sun.

Berbagai organisasi mafia seperti Cosa Nostra, di Sisilia, Ndrangheta di Calabria dan Camorra di Napoli dikenal ahli memenangkan kontrak-kontrak pembuatan bangunan. Mereka mengatur hasil dan karcis pertandingan sepakbola, membuat perjanjian limbah, narkotik dan penyelundupan manusia.

Sistem yang mengatur sekalian kegiatan tersebut telah berlaku sejak beberapa dekade lalu. Para politisi mendapat dukungan suara dan sogokan dari kelompok-kelompok kriminal. Kelompok ini kemudian memperoleh kontrak untuk proyek-proyek besar. Banyak orang yang berupaya membenahi proses tender telah dibunuh.

Seorang pejabat menyatakan, keterlibatan dalam industri konstruksi memungkinkan organisasi-organisasi itu melebur diri dalam lingkup bisnis yang dihormati dan sah menurut hukum. Dewasa ini, jug susah membedakan apakah yang bersangkutan Mafia atau bukan karena cara berpakaiannya sama dengan kalangan pengusaha.

Sejak tahun 1991, lingkup korupsi sudah demikian luas dan mengakar hingga mengakibatkan 281 dewan kota atau kota dibubarkan lantaran sudah disusupi Mafia. Seringkali infiltrasi Mafia baru ketahuan setelah polisi Italia mengadan penyelidikan selama bertahun-tahun.

Di setiap dewan kota, ratusan kontrak bisnis, bukan hanya terkait pembangunan gedung tetapi juga pengumpulan sampah, pembersihan, pemeliharaan taman dan penyediaan layanan kesehatan diberikan kepada perusahaan-perusahaan milik Mafia.

Mafia menyukai kontrak-kontrak konstruksi sebab menyangkut jumah besar uang yang memungkinkan pencucian dana hasil penjualan narkotik. Pada 2010, petugas anti-Mafia menyita 1,5 milar Euro dari bos tertinggi Cosa Nostra, Matteo Messina Denaro. Uang sebanyak itu diberpirakan terkait perusahaan-perusahaan konstruksi.

Para perusahaan itu mengerjakan proyek dengan biaya rendah, dengan menggunakan bahan-bahan murah, serta memberlakukan manajemen tangan besi. Serikat-serikat buruh ditiadakan dari lokasi kerja dan pemeriksa keamanan diancam atau disogok.

Seorang pejabat mengungkapkan, Mafia snagat sangat pandai menyamarkan diri, mengubah dan memasuki ranah yang sah.”Mafia bukan tumbuh dalam tiadanya kehadiran negara, melainkan ketika negara hadir.”

Share.

Comments are closed.