Gaza Darurat Kelaparan di Ramadan, Boikot Total Produk Israel dari Kurma hingga McDonald’s

0

Jakarta, Teritorial.com – Memasuki bulan suci Ramadan, seruan untuk memperkuat aksi boikot terhadap produk dan perusahaan yang terlibat dalam penindasan Israel terhadap rakyat Palestina kembali menguat. Pada kesempatan ini, daftar produk dari kurma hingga rantai makanan cepat saji internasional seperti McDonald’s masuk dalam radar boikot sebagai respons terhadap krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza.

Menurut laporan BDSmovement.net, Senin (11/3/2024), krisis kelaparan yang kini melanda Gaza telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan lebih dari setengah juta orang berada di ambang kelaparan akibat blokade yang diberlakukan oleh Israel.

Genosida Israel terhadap 2,3 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza yang diduduki dan dikepung, telah memasuki bulan kelima, menewaskan lebih dari 30.000 warga Palestina, termasuk 13.000 anak-anak, dan menjadikan Gaza hampir tidak layak huni. Dengan menggunakan kelaparan sebagai senjata perang, Israel telah sangat membatasi pengiriman bantuan ke wilayah utara Gaza, memperparah situasi yang sudah sangat buruk.

Badan amal internasional ActionAid menyatakan beberapa pengungsi di Rafah, Gaza bagian selatan, terpaksa makan rumput karena tidak ada sesuatu yang bisa dimakan. Meski Rafah berada di perbatasan Mesir, bantuan kemanusiaan masih sulit untuk memenuhi 1 juta lebih pengungsi.

“Semua orang di Gaza sekarang kelaparan. Orang-orang hanya mendapat 1,5 hingga 2 liter air yang tidak bersih setiap hari untuk memenuhi semua kebutuhan mereka,” bunyi pernyataan ActionAid.

PBB telah melaporkan kesulitan dalam mengakses Gaza utara untuk pengiriman makanan dan bantuan lainnya. Warga di seluruh wilayah Gaza juga semakin merasakan kekurangan selama bulan Ramadan.

“Kami tidak tahu apa yang akan kami makan untuk berbuka puasa. Saya hanya punya tomat dan mentimun dan saya tidak punya uang untuk membeli apa pun,” kata Zaki Abu Mansour di tenda pengungsiannya.

Dalam konteks ini, komunitas internasional, khususnya umat Islam di bulan Ramadan, diimbau untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam boikot produk Israel.

Berikut ini merupakan beberapa langkah yang disarankan untuk mendukung boikot:

1. Boikot Kurma Israel

Kurma, yang menjadi salah satu makanan populer untuk berbuka puasa, kini menjadi fokus boikot, terutama kurma yang diproduksi atau dikemas di Israel atau pemukiman Tepi Barat. Konsumen dihimbau untuk selalu memeriksa label produk dan menghindari pembelian jika terindikasi berasal dari Israel. Menurut situs palestinecampaign, salah satu eksportir terbesar Israel bernama Hadiklaim.

Mereka menjual kurma di supermarket dengan nama-nama ini: King Solomon, Jordan River dan Jordan River Bio-Top, serta di bawah label rantai supermarket. Periksa kotak dengan hati-hati, jika kurma tersebut “diekspor oleh Hadiklaim” – jangan membelinya.

Hindari juga perusahaan ini: Mehadrin, MTex, Edom, Carmel Agrexco, dan Arava.

2. Boikot Semua Sayuran dan Buah Israel

Israel merupakan eksportir besar beberapa komoditas pertanian seperti alpukat, rempah-rempah, dan paprika. Konsumen dan importir diminta untuk memeriksa negara asal produk dan menghindari produk-produk pertanian Israel.

3. #BoikotCarrefour

Supermarket internasional ini masuk dalam daftar boikot karena keterlibatannya dengan perusahaan Israel yang mendukung aksi militer terhadap Palestina. Carrefour dianggap sebagai fasilitator genosida karena mendukung tentara Israel melalui paket pribadi.

4. #BoikotMcDonalds

McDonald’s, melalui mitra waralabanya di Israel, telah menyumbangkan makanan dan minuman kepada personel militer Israel. Seruan boikot ditujukan kepada McDonald’s di seluruh dunia sampai mereka mengakhiri perjanjian dengan mitra waralaba Israel tersebut.

5. Boikot Perusahaan Lainnya

Perusahaan yang berkomplikasi tetap diam ketika cabang/franchise mereka di Israel mendukung genosida ini termasuk perusahaan seperti Pizza Hut, Domino’s Pizza, Papa John’s, dan Burger King, yang telah menyatakan dukungan atau tidak bersuara terhadap aksi militer Israel.

Inisiatif ini bukan hanya tentang memilih produk yang dikonsumsi, tetapi juga tentang mengambil bagian dalam gerakan global untuk mengakhiri penindasan terhadap rakyat Palestina. Ramadan tahun ini menjadi momen penting untuk menunjukkan solidaritas melalui aksi boikot produk Israel, mendukung perjuangan Palestina untuk kebebasan dan kemanusiaan.

Share.

Comments are closed.