Polisi Israel Tutup Seluruh Pintu Masuk Menuju Komplek Masjid Al Aqsa

0

Yerusalem, Teritorial.Com – Polemik soal penolakan warga Palestina terkait Yerusalem dijadikan Ibukota Israel terus terhadi. Serangkaian bentrok mewarnai hari demi hari di Kota Suci tersebut. Hal tersebut bahkan memaksa Kepolisian Israel menutup seluruh gerbang masuk kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Penutupan dilakukan setelah terjadi upaya serangan pisau di salah satu gerbang.

Seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Sabtu (18/8/2018), polisi Israel membubarkan kerumunan warga Palestina yang berkumpul untuk memprotes penutupan itu pada Jumat (17/8/2018) waktu setempat. Hal tentunya akan berdampak besar pada hak hal warga Palestina untuk beribadah di komplek masjid Al Aqsa tersebut.

Tidak hanya itu, polisi Israel juga dilaporkan mencegah para demonstran Palestina yang berkumpul di depan Lion’s Gate atau Bab Al-Asbat untuk menjalankan ibadah salat Isya. Mereka menggunakan granat kejut untuk membubarkan massa. Namun beberapa saat kemudian, Israel mengizinkan sejumlah pejabat Palestina masuk untuk menunaikan salat.

Kantor Kepresidenan Palestina merilis pernyataan kepada otoritas Israel yang isinya meminta dibukanya kembali gerbang kompleks Masjid Al-Aqsa sebelum situasi semakin sulit dikendalikan. Pernyataan itu menekankan bahwa setiap tindakan yang akan mengubah status religius dan historis Al-Aqsa hanya berujung pada memburuknya situasi dan meluasnya konflik. “Yerusalem Timur dan Al-Aqsa salah garis merah kami. Tidak akan ada perdamaian dan keamanan tanpa keduanya,” tegas kantor Kepresidenan Palestina dalam pernyataannya.

Menurut Palestina, Israel memikul seluruh tanggung jawab untuk menghentikan langkah-langkah berbahaya dan tidak bisa diterima seperti ini. Penutupan seluruh gerbang kompleks Al-Aqsa ini dilakukan setelah terjadi upaya serangan pisau di gerbang Al-Majlis. Seorang warga Israel keturunan Arab berupaya menikam seorang polisi Yerusalem yang berjaga di gerbang Al-Majlis pada Jumat (17/8) sore waktu setempat. Pelaku yang berusia 30 tahun itu akhirnya ditembak mati oleh polisi Israel.

Beberapa saat usai polisi Israel menutup seluruh gerbang kompleks Al-Aqsa, ratusan warga Palestina menunaikan salat di gerbang Al-Asbat secara berjamaah.Secara terpisah, Direktur Masjid Al-Aqsa, Sheik Omar Kiswani, menyebut Israel telah menjadikan langkah penutupan gerbang Masjid Al-Aqsa sebagai peristiwa rutin. Diketahui bahwa polisi Israel telah menutup Al-Aqsa sebanyak dua kali dalam 30 hari terakhir.

“Ini merupakan langkah yang sangat berbahaya. Ini menjadi bukti jelas tujuan kotor Israel untuk menutup Al-Aqsa untuk menjadi tempat ibadah umat muslim,” sebutnya kepada Anadolu Agency. Ditambahkan Kiswani bahwa negara-negara Arab dan negara-negara muslim yang mengabaikan hal-hal yang terjadi di sekitar Al-Aqsa dan Palestina, ikut menjadi pihak yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi.

Share.

Comments are closed.