Prancis Kirim Pasukan Ke Tapa Guna Memperkuat Kehadiran NATO

0

Paris, Teritorial.Com – Prancis dilaporkan akan mengirimkan ratusan tentara dan sejumlah tank ke wilayah Estonia yang dekat dengan perbatasan Rusia guna memperkuat kehadiran pasukan NATO. Langkah ini diambil seiring dengan meningkatnya ketegangan antara aliansi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dengan Rusia.

Situs kedutaan Prancis di Estonia menyebutkan bahwa sekitar 300 tentara, 4 tank dan 25 kendaraan infantri akan dikirim ke Tapa yang berjarak 90 mil dari perbatasan Rusia pada 23 April 2019.  Pasukan Prancis akan ditempatkan di Tapa hingga Agustus.

Kontingen yang akan  bertugas terdiri dari brigade kedua tentara Prancis serta prajurit karir dari Legiun Asing dimana mereka tergabung dalam kelompok yang dipimpin AS di bawah doktrin “Forward Presence“.

“Kami sangat senang bahwa kami dapat bekerja sama dengan sekutu kami dan meningkatkan interoperabilitas kami,” ujar anggota kontingen Mayor Marc Antoine seperti yang dilansir media Estonia, ERR News.

Sebelumnya, Sekjen NATO Jens Stoltenberg dalam pidatonya di Kongres AS telah menyerukan agar aliansi tetap bersatu melawan apa yang dia sebut sebagai agresi Rusia. “Kami melakukan semua ini bukan untuk memprovokasi konflik tetapi untuk mencegah konflik dan untuk menjaga perdamaian. Bukan untuk berkelahi tetapi untuk menghalangi. Bukan untuk menyerang tetapi untuk bertahan,” kata Stoltenberg, dikutip Politico.

Sementara itu,pada hari Jumat (18/4) kementerian pertahanan Rusia mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan pasukan Laut Hitam untuk melawan apa yang dianggapnya sebagai agresi NATO.

Rusia memang telah lama menentang pasukan NATO di perbatasannya. Selain itu, Rusia juga membantah tudingan yang menyebutkan bahwa mereka telah menganeksasi Crimea dan melakukan intervensi militer di Donbass, Ukraina. Rusia menegaskan bergabungnya Crimea ke Rusia merupakan kehendak rakyat wilayah itu melalui referendum setelah melepaskan diri dari Ukraina tahun 2014.

Pada awal bulan ini, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko juga telah mengeluhkan keengganan NATO untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia. “NATO sendiri telah meninggalkan agenda positif dalam hubungannya dengan Rusia. Dan sejauh ini tidak ada tanda-tanda bahwa NATO tahu bagaimana keluar dari kebuntuan ini,” katanya.

Share.

Comments are closed.