Rusia Sebut AS Ingin Bikin Perang di Asia dengan Bentuk Aliansi AUKUS

0

Jakarta, Teritorial.com – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut aliansi AUKUS yang didirikan oleh Amerika Serikat, Inggris dan Australia merupakan perluasan kehadiran militer Barat di wilayah Asia. Ia menambahkan bahwa aliansi tersebut berisiko menyebabkan konflik berkepanjangan di Asia.

“Dengan mendorong struktur blok, seperti infrastruktur AUKUS dan NATO ke Asia, para pemimpin Barat membuat tawaran serius untuk konfrontasi yang berlangsung selama bertahun-tahun,” katanya dalam sebuah pertemuan di Moskow pada hari Selasa (14/3), dikutip dari Russia Today.

“Saya tidak dapat membayangkan peradaban besar Asia mengikuti garis seperti yang sayangnya dilakukan Uni Eropa, dan dengan patuh menyampaikan agenda Washington,” tambahnya.

Sebelumnya, China mengecam rencana Australia membeli lima unit kapal selam bertenaga nuklir dari Amerika Serikat. Menurut China, hal tersebut melanggar kesepakatan mengenai non-proliferasi senjata nuklir.

“Rencana kerja sama kapal selam nuklir adalah tindakan terang-terangan yang menimbulkan resiko proliferasi nuklir yang serius, merusak sistem non-proliferasi internasional, memicu perlombaan senjata, dan merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan itu,” kata misi diplomatik China untuk PBB dalam serangkaian cuitan Twitter pada Selasa (14/3) pagi.

Awal Maret, Menteri Luar Negeri China Wang Yi juga menuduh AS mencoba membangun “NATO Indo-Pasifik” dengan mendirikan aliansi AUKUS dan memicu ketegangan antara Beijing dan New Delhi.

Ketegangan antara AS dan China telah meningkat selama bertahun-tahun, dengan Taiwan. Pejabat senior AS telah melakukan kunjungan rutin ke Taipei, yang bertentangan dengan keinginan Beijing. Pemerintahan Presiden Joe Biden juga menyetujui penjualan senjata canggih ke Taiwan, dan mengklaim bahwa itu diperlukan untuk melindungi negara pulau tersebut dari kemungkinan serangan China.

Share.

Comments are closed.