Tahun 2020, China Akan Operasikan Kapal Selam Tanpa Awak

0

Beijing, Teritorial.Com – Kementerian Pertahanan China baru-baru ini merilis sebuah dokumen yang menunjukan rencana untuk mengupgrade sistem dan perlengkapan teknologi persenjataan yang melekat pada seluruh kapal selam. Rencana tersebut merupakan respon terhadap kebijakan luar negeri Inggris yang sebentar lagi akan menerjunkan kapal induk HMS Quen Elizabeth untuk beroperasi di sepanjang wilayah perairan Pasifik Barat termasuk di Laut China Selatan (LCS). 

Berdasarkan laporan South China Morning Post Sabtu (21/7/2018), Beijing dikabarkan juga akan membangun kapal selam tanpa awak yang akan berada diabwah kendali satelit yang dapat menembus permukaan dasar laut. Dari keterangan tersebut, pemerintah China menargetkan proyek tersebut akan rampung pada akhir tahun 2020, yang dipersiapkan untuk merespon terhadap peluncur rudal anti-ship missile milik Amerika Serikat (AS) yang mampu beroperasi secara otomatis tanpa awak.

Dilansir dari artificialintellijent.news.com Selasa (24/7/2018). Kapal selam tanpa awak China tersebut nantinya akan dioperasikan di sepanjang wilayah perairan LSC hingga menuju samudera Pasifik sejauhmana penguasaan dominasi militer China di kawasan. Deterance effect akan menjadi faktor yang sangat menentukan bagi dominasi militer China dihadapan negara-negara aliansi AS.

Dilengkapi dengan sistem perangkat teknologi yang dapat bekerja secara otomatis, kapal selam tanpa awak tersebut akan jauh lebih efisien, murah lantaran tidak lagi membutuhkan satuan khusus untuk operasional. Kemampuan manuver kapal selam tersebut akan jauh lebih fleksibel dengan alat bantu satelit yang mampu memonitor segala bentuk pergerakan kapal dan kepekaan terhadap sinyal kapal diluar kendali jika sewaktu-waktu terdapat bahaya yang mengancam.

Pihak barat menyebut kapal selam tanpa awak yang nantinya akan melengkapi Angkatan Laut China merupakan jenis The XLUUVs (Extra-Large Unmanned Underwater Vehicles) yang pastinya memiliki ukuran yang cukup besar untuk jenis kendaraan atau alutsista bawah laut yang dikendalikan secara otomatis dengan pengawasan satelit.

“Jenis kapal selam tanpa awak tersebut akan sangat tepat untuk berbagai manuver penugasan khusus menjalankan fungsi dan tugas pokon angkatan laut China bagian dari strategi Anti-Acces/Area-Denial (A2/AD). Kelebihan lainnya adalah kapal selam tersebut sudah menggunakan sistem mesin berbahan bakar nuklir,”ujar Lin Yang kepala peneliti angkatan laut China. (SON)

Share.

Comments are closed.