Trump Terjunkan 15.000 Tentara Jaga Perbatasan AS-Meksiko dari Ancaman Imigran Gelap

0

Washington, Teritorial.Com – Dengan tujuan keamanan nasional Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana mengirimkan 15.000 tentara ke perbatasan AS-Meksiko. Dia ingin menghentikan apa yang disebutnya sebagai kelompok imigran berbahaya.

Jumlah personil tersebut kini sudah ditempatkan di pos perbatasan yang tersebar di beberapa titik antara AS-Maksiko. “Kami akan melakukan di mana saja antara 10 dan 15.000 personel militer,” kata Trump kepada wartawan seperti dilansir AFP, Kamis (1/11/2018).

Dari laporan bandan intelijen AS, beberapa kali beberapa titik perbatasan dengan Meksiko menjadi celah bagi masuknya imigran asing ke Negeri Paman Sam tersebut. “Ini adalah sekelompok orang yang berbahaya,” kata Trump tentang imigran yang mayoritas orang Amerika Tengah.

Helikopter polisi Meksiko terbang di atas para imigran yang hendak menuju AS yang tengah menyeberangi Sungai Suchiate yang jadi perbatasan Guatemala dan MeksikoHelikopter polisi Meksiko terbang di atas para imigran yang hendak menuju AS yang tengah menyeberangi Sungai Suchiate yang jadi perbatasan Guatemala dan

Pengamanan di perbatasan selatan jarang melibatkan pasukan tugas aktif dan 15.000 tentara akan berarti pengerahan ukuran yang sama dengan upaya perang AS di Afghanistan. Trump telah membuat klausul tentang apa yang ia gambarkan secara teratur sebagai “invasi” imigran gelap yang menjadi pusat kampanye kampanyenya untuk kandidat Partai Republik dalam pemilihan legislatif jangka pendek Selasa depan.

Para penentang mengatakan retorika itu mengkhawatirkan dan bahkan bernuansa rasisme. Departemen Keamanan Dalam Negeri pada hari Rabu (31/10) menggambarkan “krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya di Perbatasan Selatan kami.” Namun, menurut angka-angka departemen itu sendiri, jumlah imigran gelap yang dicegat pada 2018 hanya 400.000. Jumlah ini turun 25 persen dibanding angka pada tahun 2000.

Departeman Keamanan Dalam Negeri menilai terjadi perubahan besar. Pada 2000 hampir semua imigran gelap adalah orang dewasa lajang. Namun pada saat ini sekitar setengahnya datang dalam keluarga atau sebagai anak di bawah umur yang tidak didampingi.

Share.

Comments are closed.