Manado, Teritorial.Com – Tepatnya Jumat, 26 Oktober 2018, pukul 07.15.24 Wita wilayah laut di sebelah timur Kabupaten Kota Bitung Manado diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki kekuatan 5,2 Skala Richer (SR).
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,57 LU dan 126,29 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 123 km arah timur Kota Bitung, Propinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 10 km. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah laut di sebelah timur Kabupaten Kota Bitung ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan Lempeng Laut Maluku dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar zona Siau-Tagulandang. “Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempabumi ini adalah sesar naik (Thrust Fault),” ujarnya.
Dampak gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) menunjukkan bahwa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Manado dan Tondano pada skala II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami hingga pukul 07.47 Wita hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). “Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” katanya.