Teritorial.com – Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan bahwa pihaknya akan menyelidiki dugaan tindakan rasial yang menyebut mahasiswa asal Papua yang ada di Kota Surabaya dengan makian binatang.
Menurut keterangan dari Irjen Luki, saat ini anggotanya tengah melakukan pendalaman terhadap video viral yang merekam peristiwa tersebut. Ia juga telah melakukan komunikasi dengan instansi oknum terkait perihal aksi makian bernada rasial tersebut.
“Ini kita lagi selidiki dan sudah kita komunikasikan berita-berita ini, dan kita ada pihak-pihak yang memang akan komunikasikan dengan instansi terkait,” kata Luki, Surabaya, Senin (19/7).
Sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian juga telah dimintai keterangannya oleh pihak kepolisian. Selain itu, saat ini polisi juga tengah menyelidiki kasus dugaan perusakan bendera di depan Asrama Mahasiswa Papua, Jalan Kalasan, Surabaya.
“Sudah, pemeriksaan saksi-saksi terkait bendera dan lain-lainnya itu sudah kami periksa dan memang berita ini datangnya dari mana,” ujarnya. Ia mengaku telah melakukan pemeriksaaan kepada 43 mahaiswa Papua pada saat mereka diamankan oleh Mapolrestabes Surabaya beberapa waktu lalu.
Namun berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut masih belum diketahui siapa yang menjadi pelaku perusakan bendera Indonesia tersebut. Hingga saat ini polisi masih belum menetapkan siapa yang menjadi tersangka karena polisi berusaha menjunjung asas praduga tak bersalah. Irjen Luki mengaku akan melanjutkan proses penyelidikan ini hingga mendapatkan fakta yang terang benderang.
“Kami juga sudah tanya dan sampaikan kepada mereka (mahasiswa Papua). Kita ada asas praduga tak bersalah dan memang kita lakukan pendataan dan kita kembalikan ke asrama karena situasi di situ sudah kondusif,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya terdapat video viral yang beredar di media sosial dimana dalam video tersebut terekam beberapa orang yang diduga sebagai anggota ormas dan aparat yang sedang mengenakan seragam loreng berkumpul di depan asrama mahasiswa Papua.
Mereka kemudian melontarkan kata-kata makian dengan sebutan binatang kepada orang yang berada di dalam Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya, Jumat (16/8) lalu. Video tersebu tersebar dan menyebabkan kerusuhan di Manokwari dan sejumlah tempat di Papua beberapa hari yang lalu.