JAKARTA, Teritorial.com – Sejak pandemi COVID-19 memasuki Indonesia, dampak corona di Bali terjadi berbagai sektor, terutama pariwisata.
Ada banyak pemandu wisata di Bali yang terdampak dan kehilangan pekerjaannya sehingga kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.
Dalam upaya membantu pemandu wisata yang terdampak itu, tempat belanja oleh-oleh khas Joger di Bali mengajak pemandu wisata yang terdampak pandemi COVID-19 sejak Oktober 2020.
Armand Setiawan selaku Jr Chief Executive Officer Joger pabrik kata-kata menyatakan bahwa meskipun sempat ditutup selama tujuh bulan dari Maret sampai awal Oktober 2020, Joger tidak pernah melakukan pemutusan hubungan keluarga (PHK) kepada anggota keluarga Joger yang disebut sebagai anggota keluarga. Joger bahkan menambah awalnya seratus personel pemandu wisata terdampak itu.
“Salah seorang anggota keluarga bercerita melihat salah satu guide yang berjualan roti dengan penghasilan kecil. Melihat hal itu, kami melalui dewan guide kemudian berinisiatif menghimpun nama-nama yang terdampak. Terkumpul sejumlah 60 orang yang setelah itu kami berdayakan, namun setelah itu kita tambah jumlah mereka, melalui informasi dari sesama pemandu wisata yang sudah mengikuti program pemberdayaan ini. Adapun angkanya sempat mencapai 100 orang,” katanya dalam keterangan tertulisnya.
Armand menjelaskan bahwa para pemandu wisata tersebut aktifitasnya adalah melayani pengunjung Joger, yang berkunjung secara langsung ke toko maupun online (jastip). Setiap pemandu wisata tersebut bisa beraktifitas tiga kali dalam sebulan dengan penghasilan minimal Rp500.000 per satu kali kedatangan.
Joger sendiri adalah salah satu tempat belanja oleh-oleh khas Bali yang paling sering dikunjungi para wisatawan Bali. Kata-kata unik yang digunakan pada setiap produknya seperti kaos, sandal, topi, mug, gantungan kunci, stiker, dan lainnya menjadi ciri khas tersendiri di antara berbagai produk oleh-oleh yang ada di Bali.
Armand Joger juga menyatakan bahwa keberadaan COVID-19 ini memunculkan inovasi untuk tetap exist, yakni sekarang produk-produk Joger bisa diperoleh dengan cara berbelanja tanpa harus hadir. Para pecinta Joger akan dibantu oleh pemandu wisata yang beraktifitas mencarikan produk yang mereka cari. Kemudian barang akan dikirim menggunakan expedisi.
Kali ini kami fokus melakukan kegiatan sosial kami ke anggota keluarga Joger, dan orang-orang yang sudah dan akan selalu mendukung existensi kami. Nanti kalau kondisi sudah kembali normal, kami akan kembali melakukan kegiatan Garing (Sosial kami) seperti bedah rumah, membantu pendukung pasien yang kurang mampu, paket sederhana ke abdi masyarakat.
“Semoga saja pandemi segera berlalu semua segera pulih sehingga kita semua dapat kembali beraktifitas secara normal,” ujar Armand.