Jakarta, Teritorial.com – Sempat mengalami tren peningkatan dipenghujung bulan April lalu, bukan berarti nilai tukar Rupiah aman dari gerusan Dollar Amerika. Minimnya sentimen positif, Nilai tukar rupiah diperkirakan masih rentan terdepresiasi seiring masih tingginya volume beli dolar AS (USD) di pasar.
Disampaikan olej analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada berharap, ada sentimen positif dari dalam negeri yang dapat menggugah minat pelaku pasar untuk memborong rupiah sehingga pelemahannya dapat tertahan.
“Meski peluangnya kecil, namun diharapkan laju rupiah dapat kembali menemukan momentum kenaikannya,” ujar Reza di Jakarta, Rabu (2/4/2018). Dia mengestimasikan rupiah akan bergerak dengan kisaran level support Rp13.890/USD dan resisten Rp13.918/USD.
Pergerakan rupiah di awal pekan ini kembali melemah, di mana penyebabnya adalah masih minimnya sentimen positif yang dapat mengangkat rupiah secara signifikan.
“Pergerakan dolar pun kembali terapresiasi seiring aksi pelaku pasar yang mengambil posisi pada sambil menunggu pertemuan The Fed dan rilis data-data ketenagakerjaan,” jelasnya. (SON)