Bandung, Teritorial.com – Antisipasi kemacetan jelang arus Mudik Lebaran, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung meluncurkan aplikasi pemantauan lalu lintas dan navigasi yang bernama Bandung HUB, Jumat (8/6/2018).
Bandung HUB dapat membantu masyarakat dapat melihat situasi lalu lintas seperti kemacetan di seluruh Kota Bandung secara real time. Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Bandung Muhamad Solihin, mengatakan, aplikasi ini terkoneksi melalui kamera CCTV yang terpasang di banyak titik. Melalui aplikasi ini dapat dipantau kondisi lalu lintas di berbagai ruas jalan yang diinginkan pengguna.
“Misalnya, saya mau ikut atau mau belanja di Night Sale PVJ (Paris van java) atau TSM (Trans studio Mall). Kan biasanya ramai, nah kita ngecek PVJ macet enggak sih. Kalau Google Maps hanya menunjukan warna merah, kuning, hijau. Itu menunjukan bahwa di daerah mana yang macet. Tapi melakui aplikasi Bandung Hub ini kita bisa melihat secara langsung kondisi di lapangan,” kata Solihin dalam peluncuran aplikasi Bandung HUB di Taman Sejarah, Kota Bandung, Jumat (8/6/2018).
Menurut Solihin, aplikasi ini sangat membantu dan dibutuhkan masyarakat. Apalagi menjelang masa lebaran yang ramai arus mudik. Di mana banyak warga yang akan menggunakan jalan untuk menuju kampung halamannya masing-masing.
“Jadi nanti masyarakat yang akan datang ke Terminal Leuwipanjang, jam berapa kondisi yang agak lengang untuk naik bus ke beberapa jurusan itu kan di Leuwi panjang banyak CCTV jadi bisa ketahuan. Sehingga mereka tidak harus lebih awal datang tapi bisa ngecek lewat smartphone-nya jam berapa,” tuturnya.
Selain masyarakat, Solihin mengatakan, aplikasi ini juga sangat membantu tugas pemerintah di SKPD. Misalnya memantau kondisi Kota Bandung di jam-jam tertentu. Aparat kepolisian juga dikatakannya dapat terbantu dengan hadirnya aplikasi ini. Salah satunya untuk mengawasi titik-titik rawan kejahatan dan mengantisipasi tindak kriminal.
Solihin pun meminta kepada Dishub untuk gencar menyosialisasikan kehadiran aplikasi Bandung HUB ini. Sehingga masyarakat dapat saling berbagi informasi terkait kondisi lalu lintas terkini. Di lokasi yang sama, Kepala Dishub Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan aplikasi ini bekerja berdasarkan rekaman kamera CCTV.
Menurutnya, pihaknya akan terus melakukan pengembangan aplikasi ini ke depannya. Tak hanya itu lalu lintas, melalui aplikasi ini juga ke depan akan juga dikembangkan fitur tambahan untuk pelacakan (tracking) ambulance, TMB, hingga Bandros. Bahkan CCTV pemantau banjir milik Dinas Pekerjaan Umum (DPU) juga akan terkoneksi dengan aplikasi ini.
“Pak Wali tadi menyampaikan ambulan ingin di tracking. Jadi orang kalau nunggu ambulance udah tahu dia bergerak kemana. Mau lihat TMB posisi ketahuan dimana. Jadi yang ketahuan semua yang punya GPS-nya diintegrasikan seperti TMB, bandros. Belum lagi PU, CCTV nya dimanfaatkan untuk pemamantauan banjir, lampu yang padam,” tuturnya.
Didi menyebut bahwa aplikasi Bandung HUB baru dapat diunduh di Playstore. Pemkot bekerjasama dengan pihak ketiga terkait pengelolaan aplikasi ini. Pihak ketiga yang membuat dan memiliki hak aplikasi yang mana Pemkot Bandung memberikan akses ke CCTV milik Dishub Kota Bandung. (SON)