Gempa dan Tsunami di Donggala dan Palu, ACT : Korban Jiwa Bertambah Menjadi 1.203 Jiwa

0

Jakarta, Teritorial.Com – Berdasarkan data yang diperoleh tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) di lapangan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di Donggala-Palu Sulawesi Tengah bertambah menjadi 1.203 orang.

“Korban meninggal 1.203 yang tersebar di beberapa titik, jumlah korban terbesar terdapat di Kelurahan Petobo yang rata oleh terjangan tsunami,” kata Vice President ACT Insan Nurrohman seperti dikutip dari Antara, Senin (1/10).

Dia menjelaskan bahwa ACT juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pendataan korban gempa dan tsunami.

Berikut rincian data korban.

1. Data korban meninggal di Palu dan Donggala

Rincian data korban yang didapat dari tim ACT di lapangan adalah sebagai berikut.

1. Kelurahan Petobo 700 orang

2. RS Wirabuana 10 orang

3. RS Undata 201 orang

4. Masjid Raya 50 orang

5. RS Bhayangkara 161 orang

6. Kecamatan Tawaeli 35 orang

7. Kelurahan Kayumalue Pajeko 2 orang

8. Kelurahan Kawatuna 5 orang

9. Pos Pol PP 7 orang

10. RS Madani 32 orang.

2. Komunikasi masih lumpuh pascagempa dan tsunami

ACT juga mencatat korban luka berat sebanyak 540 orang yang tersebar di beberapa titik, yaitu RS Woodward Palu sebanyak 28 orang, RS Budi Agung Palu 114 orang, RS Samaritan Palu 54 orang, RS Undata Mamboro Palu 160 orang, dan RS Wirabuana 184 orang. Sementara jumlah orang hilang sebanyak 46 orang, termasuk 61 warga negara asing.

Jumlah pengungsi di Kota Palu hingga Minggu (30/9) pukul 20.00 WIB diperkirakan sebanyak 16.732 jiwa yang tersebar di 123 titik pengungsian dengan wilayah terdampak Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong.

“Komunikasi lumpuh akibat listrik padam menyebabkan pendataan dan pelaporan dampak gempa dan tsunami di Kota Palu dan Donggala tidak dapat dilakukan dengan cepat,” kata Insan.

3. Gempa susulan 209 kali

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, gempa bumi di wilayah Sulawesi Tengah terjadi hingga 209 kali hingga Minggu (30/9) pukul 12.00 WIB. Ratusan gempa susulan tersebut memiliki tingkat guncangan yang beragam.

“Sampai pukul 12.00 WIB, tercatat 209 gempa bumi, di mana lima gempa bumi dirasakan. Gempa susulan masih terus terjadi ini menambah kepanikan bagi masyarakat,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jakarta.

Sutopo juga mengungkapkan sejumlah perkembangan situasi di Kota Palu usai gempa dan tsunami. Warga yang semula mengevakuasi diri ke dataran tinggi berangsur turun dan bergabung di tenda-tenda pengungsi

Share.

Comments are closed.