Jelang Pilpres 2019, TNI Rutin Latihan Operasi Pengamanan

0

Semarang, Teritorial.Com – Jelang pelaksanaan Pemilu 2019 khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, anggota TNI dari Kodam Diponegoro menggelar latihan. Kegiatan dilakukan secara serentak di seluruh Korem jajaran Kodam Diponegoro dan Kodim Semarang. Latihan Pengamanan Pemilu secara serentak yang dilaksanakan mulai Januari hingga Februari 2019, diikuti oleh pasukan gabungan dari Satuan Jajaran Kodam Diponegoro yang diawali dengan apel kesiapan pelaksanan latihan di masing-masing wilayah, pada Rabu (30/1/2019).

Adapun materi yang dilatihkan diantaranya, penanggulangan kerusuhan massa, penanggulangan konflik sosial dan pengamanan objek vital seperti kantor pemerintahan, PLN, Telkom, Pertamina, PDAM, dan lainnya. Latihan ini selain diisi dengan materi ceramah juga dilanjutkan dengan drill teknis, drill taktis dan drill tempur.

Latihan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagaimana prosedur dan mekanisme yang harus dilakukan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu sehinga dapat berjalan tertib, lancar, aman dan sukses. Kodam IV/Diponegoro sudah menyiapkan sedikitnya 13.000 prajurit dan bila perlu akan ditambah sesuai dengan permintaan pihak Kepolisian. Semua akan terlibat, mulai dari unsur pimpinan hingga prajurit terendah.

Pangdam Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Efendi menyampaikan bahwa latihan pengamanan Pemilu memiliki arti yang penting karena Kodam Diponegoro beserta satuan jajarannya juga dituntut senantiasa memiliki kesiapsiagaan dan kecepatan bergerak untuk mem-backup Polri khususnya Polda Jateng dan DIY, dalam rangka mensukseskan pesta demokrasi 2019 yang aman dan damai.

Dijelaskan, upaya untuk mensukseskan pelaksanaan perbantuan TNI kepada Polri dalam pengamanan Pemilu tidak bisa dicapai secara instan. Maka untuk mencapai keberhasilan, diperlukan sosialisasi dari masing-masing pihak tentang aturan yang berlaku, mekanisme perbantuan, prosedur pengamanan dan penyamaan persepsi tentang tujuan perbantuan untuk mencapai keterampilan yang tinggi dan kemampuan interoperability. “TNI dan Polri harus mampu menunjukan komitmen yang kuat dalam membangun dan mewujudkan sinergitas, sehingga keamanan dan keutuhan NKRI tetap terjaga,” ungkap Mayjen TNI Mochamad Efendi.

Melalui latihan ini dirinya berharap agar seluruh unsur pimpinan mengerti apa yang harus diperbuat sehingga tidak menyalahi aturan yang ada. Hal itu menurutnya penting agar dalam pelaksanaan pengamanan, terjadi sinkronisasi dan saling memahami tugas masing-masing sehingga tidak terjadi benturan antar sesama aparat di lapangan. Begitu pentingnya peran TNI dalam pengamanan maka Pangdam menekankan kepada seluruh prajurit untuk tetap menjaga Netralitas TNI dalam menghadapi Pemilu tahun 2019. Hal ini mengingat netralitas salah satu kunci yang akan menentukan keberhasilan Pemilu khususnya di bidang pengamanan.

Share.

Comments are closed.