Keamanan Laut Terjaga, Nelayan Pulau Teluk Jakarta Panen Melimpah

0

Jakarta, Teritorial.Com – Berkat sinergitas antara Bakamla RI dengan lintas instansi bidang kemaritiman, dari waktu ke waktu stabilitas keamanan laut yurisdiksi nasional Indonesia makin terjaga. Hal ini berdampak positif dan membawa berkah bagi kehidupan nelayan di wilayah Teluk Jakarta.

Melimpahnya hasil tangkapan ikan seperti dialami Mulyadi (27), nelayan dari Brebes, Jawa Tengah saat mengangkat hasil tangkapan berupa ikan teri di perairan Teluk Jakarta sebagaimana surat elektronik kepada teritorial.com, Kamis (11/04/2019).

Mulyadi, Nahkoda kapal ikan Kota Baru itu berbincang dengan petugas patroli laut Bakamla RI yang dipimpin Letkol Bakamla Suyitno. Kepada petugas Bakamla, Mulyadi mengatakan, “Saya melaut sejak berhenti pendidikan SD, karena di kampung saya mayoritas begitu ya Pak ya Alhamdulillah mencukupilah, bisa untuk ngasih bagi hasil sama anak buah, beli perbekalan lagi”, kata nahkoda kapal nelayan tersebut.

Terkait dengan masalah keamanan dan keselamatan laut, Letkol Bakamla Suyitno menyampaikan kepada para awak kapal agar selalu menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu dihimbau pula agar tidak menggunakan alat tangkap yang dilarang oleh pemerintah seperti pukat atau trawl yang dikenal dengan istilah cantrang.

Jaring cantrang berdampak negatif pada lingkungan, merusak terumbu karang jutaan kehidupan laut ikut terjaring pukat. Cantrang begitu mudah untuk mengambil banyak tangkapan di laut sehingga menghabiskan banyak jenis ikan. Kapal Ikan Indonesia (KII) dengan bobot 8 gross tonnage (GT) itu bernomor registrasi 1519/FE dan diawaki tiga belas orang dengan nahkoda.

Berangkat dari Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Jakarta Barat menuju perairan Teluk Jakarta di sekitar Pulau Untung Jawa yang berjarak kurang lebih 12 mil. Setelah 12 jam melaut rata-rata mendapatkan hasil tangakapan ikan teri sebanyak satu ton lebih. Kemudian sekitar pukul 13.00 WIB nelayan Brebes itu kembali ke Muara Angke untuk menjual hasil tangkapannya.

Share.

Comments are closed.