Buton, Teritorial.Com – Khawatir kembali terjadi perluasan area kerusuhan antar warga di dua desa di Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara, Panglima Kodam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi menerjunkan sebanyak 100 prajurit Batalyon Infanteri Raider 700/Wira Yudha Cakti dari Kodam XIV/Hasanuddin.
Mayjen TNI Surawahadi mengatakan personil Raider diterjunkan dengan menggunakan satu pesawat herkules dan dua kapal KRI dengan tujuan guna mengamankan dua desa yang bertikai. Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 143/Haluoleo Kendari, Mayor Arm Sumarsono yang dihubungi, Jumat (7/6/2019) membenarkan pengiriman pasukan Raider di Buton. Adapun tujuan daripada penerjunan satu kompi pasukan Raider tersebut tidak lain untuk membantu pengamanan konflik yang terjadi di dua desa di Kabupaten Buton.
Dalam siaran pers kepada teritorial.com, Kapenrem mengatakan, pemberangkatan personel Yonif Raider 700/Wira Yudha Cakti dilakukan dua tahap, yakni tahap pertama pada Kamis (6/6/2019) malam dengan menggunakan KRI Tarapang. “Diberangkat dua gelombang. Gelombang pertama sebanyak 50 orang yang diberangkat tadi malam, dipimping langsung oleh Letda Inf Andi Ndaru selaku Danton Ban Kipan A,” kata Sumarsono.
Sedangkan untuk gelombang kedua, lanjut Sumarsono, akan diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Hercules dari Bandara Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Untuk pemberangkatan gelombang kedua, akan dipimpin oleh Lettu Inf Sahang selaku Danki C Yonif Raider 700/Wira Yudha Cakti dengan jumlah prajurit 50 orang. “Jadi, mereka diberangkatkan untuk membantu mengamankan situasi di Buton, pasca-konflik yang terjadi antara Desa Sampuabalo dan Gunung Jaya,” ujar dia.
Sehubungan dengan hal tersebut, tepatnya Kamis (6/6/2019) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menerjunkan ratusan personel di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotopina, Kabupaten Buton. Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt mengatakan, pengerahan personel itu untuk mengamankan situasi setelah terjadinya kerusuhan di Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, Rabu (5/6/2019).
Selain itu, untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kasus kericuhan tersebut. Kerusuhan di dua desa di Kabupaten Buton itu telah mengakibatkan dua orang meninggal dan delapan orang luka luka. Selain itu, 87 rumah terbakar, serta 700 orang warga Desa Gunung Jaya mengungsi ke tiga desa yaitu Desa Laburunci, Kelurahan Kombeli, dan Desa Lapodi.