Pamen Seskoal Ikuti FGD Korps Pelaut

0

Jakarta, Teritorial.Com – Perwira Menengah (Pamen) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) mengikuti kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Korps Pelaut, melalui Video Conference secara terpusat dari Gedung Neptunus Mabesal yang dipimpin langsung oleh Asisten Operasi TNI AL (Asops Kasal) Laksamana Muda TNI Didik Setiyono, S.E., M.M., di Ruang Rapat Pusjianmar Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan,Kamis (23/7).

Hadir dalam FGD Korps Pelaut yaitu Direktur Pendidikan (Dirdik) Seskoal Kolonel Laut (P) Dr. Imam Teguh Santoso, S.T., M.Si., Kepala Pusat Pengkajian Maritim (Kapusjianmar) Seskoal Kolonel Laut (P) Suharto, S.H., M.Si (Han), Kepala Operasi Pengajaran (Kaopsjar) Seskoal Kolonel Laut (P) Yanu Madawanto, S.E., M.M., Kepala Departemen Strategi (Kadepstra) Seskoal Kolonel Laut (P) Rully Riono, Kolonel Laut (P) Berkat Widjanarko, S.E. dan Kolonel Laut (P) Tonny Sumarno, S.E.

FGD melalui Vicon ini yang diselenggarakan oleh Pembinaan Korps (Binkorps) Pelaut TNI AL selama 2 (dua) hari pada tanggal 23-24 Juli 2020 diikuti oleh Perwira Korps Pelaut di seluruh Kotama TNI AL, kecuali Kormar. FGD dengan tema “Pola Pembinaan Perwira Korps Pelaut Yang Ideal Dihadapkan Dengan Tantangan Tugas Ke Depan” menghadirkan 3 pembicara yaitu Guru Besar Tetap UNJ Prof.Dr.I Made Putrawan, yang membawakan materi mengenai Penerapan Human Capital Management di Lingkungan TNI Angkatan Laut Didasarkan Pada Tantangan Tugas Ke depan.

Pembicara ke-2 Paban I Ren Sopsal Kolonel Laut (P) I Gusti Putu Aswan Candra, M.M., CHRMP., dengan materi Pembinaan Karir Korps Pelaut dan pembicara terakhir Kasubdisbangdik Disdikal Kolonel Laut (P) Nurlan dengan pembahasan mengenai Pembinaan Pendidikan Korps Pelaut. Dalam sambutannya, Asops Kasal mengatakan bahwa globalisasi yang ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi telah mampu mengubah wajah ancaman dari bentuk ancaman konvensional kepada ancaman yang lebih modern.

Revolusi digital yang muncul awal abad ke-21 dunia telah memasuki memungkinkan pertukaran data dan inovasi yang demikian pesat dan berdampak pada revolusi bidang transportasi, ekonomi dan kemajuan teknologi yang eksponensial dengan melibatkan peningkatan daya komputasi, big data dan perpaduan ilmu fisika, digital, kognitif dan biologi yang melahirkan Revolusi Industri 4.0. Perubahan faktor ancaman dalam perpektif perubahan yang cepat, kompleks dan lebih modern dihadapkan pada perkembangan lingkungan strategis khususnya yang berkaitan dengan kemajuan teknologi pada era Revolusi Industri 4.0 maka diperlukan upaya strategi untuk menyelenggarakan Operasi Laut yang ideal dalam kaitannya penguasaan terhadap laut, dan proyeksi kekuatan untuk mempertahankan kedaulatan NKRI.

Selanjutnya, Asops Kasal menyampaikan dengan kemampuan berdaptasi yang begitu cepat terhadap kemajuan teknologi saat ini, sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi operasi laut yang ideal adalah operasi laut yang menggunakan teknik peperangan memanfaatkan teknologi persenjataan modern guna meningkatkan kecepatan dan efektivitas serbuan laut sekaligus efisiensi kekuatan pasukan pendarat.

Share.

Comments are closed.