Sering Terjadi Pemadaman, Listrik di Maluku Utara Masih Belum Nyala 24 Jam

0

Ternate, Teritorial.Com – Listrik sebagai kebutuhan pokok bagi masyarakat Tidore Utara, wilayah Tikep Maluku Utara masih belum optimal. Hal tersebut dikrenakan PLN setempat masih sering kali melakukan pemadaman listrik. Pemadaman dimulai pada 06.00 s.d. 18.00 WIT, lalu listrik hidup pada 18.00 s.d. 06.00 WIT.

Tentunya hal ini juga menjadi kendala bagi bagi sendiri dikalangan industri menggunakan genset pribadi untuk melakukan pekerjaan. “Sebelum PLTU dan PLTMG dibangun Ternate masih sering mati listrik, sekitar 5 jam perhari, tapi digilir setiap kecamatan.” Ucap Budi, warga Kota Ternate, saat menceritakan pengalamannya kepada Teritorial.Com

Mengatatasi hal tersebut, PLN Area Ternate sudah membuat ancang-ancang. Sudah ada fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Diesal (PLTD) di masing-masing kecamatan. Terdapat PLTD berkapasitas 5 MW di Bacan, Sanana, dsb. lalu 1-1,5 MW di P. Hiri, P. Batang Dua, dll. Hanya saja pengoperasian masih berkisar selama 12 jam, 18 jam dan hanya beberapa wilayah yang beroperasi 24 jam. Permasalahan ini dipicu oleh gangguan alam, wilayah geografi kepulauan yang terpisah, kapasitas tangki BBM yang kecil, cuaca buruk serta mahalnya biaya transportasi BBM.

Manjer Pelayanan dan Administrasi PLN Ternate, M. Saiful Ali menegaskan bahwa Pemerintah perlu mempercepat program nasional listrik 35.000 MW. Selain bertujuan untuk menerangi malam di Malut juga dapat mengurangi kesenjangan sosial antara pusat pemerintahan dengan daerah. Hadirnya listrik di Malut dapat meningkatkan pendapatan daerah.

“Kedepannya PLN Area Ternate akan menambah 18 unit baru PLTD di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar dengan kapasitas 250 kW s.d. 1.000 kW. Langkah ini dilakukan untuk mewujudkan program 2020 Maluku Utara Terang. PLN juga akan menjalin kerjasama dengan PT NHM dan PT Aneka Tambang (ANTAM) terkait penyediaan listrik untuk eksplorasi tambang.” Pungkasnya.

CR: Mudzakir Ruslan 

 

Share.

Comments are closed.