Punya Utang Rp30 Miliar, BUMN Sakit ini Terancam Pailit

0

Jakarta, Teritorial.com – Salah satu BUMN yaitu PT Indofarma Tbk (INAF) kembali menghadapi masalah baru. BUMN Farmasi ini terancam mengalami kebangkrutan alias pailit akibat adanya gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dari patner bisnisnya, yaitu PT Trimitra Wisesa Abadi dan PT Solarindo Energi International.

Kedua perusahaan tersebut sudah mendaftarkan gugatan PKPU di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan nomor gugatan 17/Pdt.Sus-PKPU/2023/PN Niaga Jakarta Pusat pada 8 Juni 2023 lalu. Sidang perdana atas kasus ini berdasarkan data di lama www.sipp.pn-jakartapusat.go.id akan berlangsung pada 22 Juni 2023 ini.

Dari informasi yang didapatkan pada laporan keuangan Indofarma kuartal I-2023, perseroan memiliki utang usaha kepada Trimitra Wisesa senilai Rp22,71 miliar, sementara kewajiban kepada Solarindo senilai Rp8,15 miliar.

Trimitra sesungguhnya merupakan patner bisnis Indofarma yang cukup lama. Pada laporan keuangan tahun 2020, BUMN yang tahun lalu merugi hingga Rp428 miliar ini, tercatat memiliki utang ke Trimitra hingga Rp40,02 miliar dan menyusut menjadi Rp5,07 miliar pada tahun 2021.

Per Maret 2023, Indofarma memiliki total utang usaha sebesar Rp563,93 miliar. Utang terbesar kepada Myland Laboratories Limited sebesar Rp73,68 miliar dan PT Widatra Bakti Laboratories sebanyak Rp38,29 miliar.

Indofarma yang memproduksi banyak produk kesehatan ini memang sedang sakit parah. Hingga 31 Maret 2023, posisi liabilitas mencapai Rp1,55 triliun, beda tipis dengan asetnya yang hanya Rp1,57 triliun. Artinya utang perusahaan mencapai 98,72% dari total asetnya.

Utang Indofarma tersebar ke banyak pihak. Yang terbesar, sekitar 33,76% kepada pemegang saham. Saat ini pemegang saham Indofarma adalah PT Biofarma (Persero) menggenggam 88,66%, lalu PT Asabri (Persero) 7,34%, dan publik 11,99%.

Total utang Indofarma kepada pemegang saham mencapai Rp523,95 miliar. Terbagi atas utang jangka pendek Rp104,78 miliar dan utang jangka panjang Rp419,72 miliar.

Di tengah kinerjanya yang terus memburuk, kuartal I-2023 merugi Rp 61,79 miliar, Indofarma bulan lalu kembali mengajukan pinjaman kepada pemegang saham senilai Rp157 miliar kepada PT Biofarma (Persero) dengan suku bunga sebesar 7% per tahun.

Share.

Comments are closed.