Jokowi Lantik Pangkostrad Jadi KSAD, Bagaimana Dengan Tradisi Estapet Kepemimpinan AD ?

0

Jakarta, Teritorial.Com – Teka teki siapa yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) penganti daripada Jenderal TNI Mulyono yang hendak memasuki masa purna tugas terjawab sudah. Presiden Jokowi resmi menunjuk Letnan Jenderal (Letjen) TNI Andika Perkasa sebagai KSAD yang baru. Hal itu disampaikan Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.

Menurut keterangan Tenaga ahli utama di KSP Ali Mochtar Ngabalin, pagi ini pukul 09.00 WIB dijadwalkan pelantikan Andika Perkasa sebagai KSAD. Dimana sebelumnya undangan pelantikan KSAD tersebut telah beredar sejak Rabu (21/11/2018) malam. Kabar pelantikan KSAD yang rencananya akan digelar di Istana negara juga dibenarkan oleh Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha.

Sebelum dilantik menjadi KSAD, jabatan Andika ialah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Andika yang diangkat menjadi Pangkostrad pada Juli 2018 saat itu menggantikan Letjen Agus Kriswanto yang dimutasi sebagai Pati Mabes TNI AD dalam rangka pensiun. Lepas sambut letjen Andika PerkasaLetjen Andi Perkasa (tengah) dalam lepas sambut Pangkostrad di Makostrad, Jakarta, Selasa (24/7/2018).

Karir Andika dalam dunia militer terbilang sangat cemerlang, hal tersebut lantaran Perwira Tinggi lulusan lulusan Akademi Militer 1987 berhasil mendahului beberapa Jenderal Bintang Tiga senior Angkatan Darat (AD) lainnya yang sebelumnya juga digadang-gadang layak untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Jenderal TNI Mulyono.

Namun jika dilihat berdasarkan tren yang sedang berlangsung saat ini, kenaikan Pangkostrad menduduki orang nomor wahid di institusi AD tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, dimana mulai dari pengangkatan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang juga banyak meninggalkan Jenderal Bintang Tiga Senior Kepolisian, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang kemudian disusul oleh pelantikan Marsekal TNI Yuyu Sutisna sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).

Menjadi layaknya syndrome yang bergulir maka tidak heran jika banyak daripada pihak diluar institus TNI menyebutkan bahwa era Kepemimpinan Joko Widodo sedikit banyak telah melahirkan apa yang disebut dengan fenomena “potong generasi”, dimana dapat dikatakan bahwa estapet jabatan di lingkungan TNI-POLRI sekarang ini tidak lagi sama seperti di era sebelumnya.

Dengan usia yang jauh lebih muda, dan secara leting masih berada dibawah sejumlah Jenderal Bintang Tiga senior AD yang lain, Letjen Andika Perkasa dianggap telah berhasil mengunguli Jenderal Bintang Tiga senior AD lainnya yang juga progresif untuk menjabat sebagai KSAD diantaranya: Letnan Jenderal TNI Doni Monardo Leting 1985 saat ini menjabat sebagai Sesjen Wantanas, Letnan Jenderal TNI Muhammad Herindra, M.A., M.Sc peraih Adhi Makayasa Leting 1987 saat ini menjabat sebagai Irjen TNI, Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman leting 1986 saat ini menjabat sebagai Wakil KSAD.

Adapun jika mengikuti istilah tradisi “urut kacang” (yakni sebutan bagi model pengangkatan jabatan kepemimpinan berdasarkan estapet senioritas atau leting), maka jelas dapat dikatan dengan naiknya menantu eks Kepala BIN Hendropriyono ini sebagai KSAD, AD telah menanggalkan tradisi tersebut. Dimana sudah jelas bahwa di era Kepmimpinan Jokowi apa yang diistilahkan dengan tradisi urut kacang di kubu AD tidak lagi menjadi acuan.

Fenomena tersebut tentunya akan menjadi tradisi dan warna baru terutama di kubu AD, dimana sebelumnya TNI AD merupakan isntitusi yang sangat menjunjung tinggi penghormatan terhadap senioritas terutama dalam soal estapet jabatan kepemimpinan.

Share.

Comments are closed.