Pengamat Sebut Mobilisasi ASN Berpolitik Upaya Memalukan

0

Jakarta, Teritorial.Com – Pengamat nilah upaya Mobilisasi ASN supaya terjebak ke dalam politik praktis dinilai sebagai usaha untuk mengembalikan negara ke sistem yang pernah dibangun selama orde baru. Karenanya, mobilisasi ASN dianggap berpotensi merusak wibawa pemilu.

Pengamat politik dari Demokrasiana Institute, Zaenal Abidin Riam seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jakarta, Senin (4/3/2019), hal tersebut sebagai bentuk tindakan politis yang memalukan bagi masa depan demokrasi Indonesia. “Di masa orde baru rezim memobilisasi ASN untuk mendukung Soeharto, akibatnya ASN menjadi bagian dari kekuasaan tiran orde baru yang berlangsung 32 tahun”, ujar Zaenal Abidin Riam.

Zaenal mengatakan proses menuju pemilu seharusnya berlangsung secara profesional. Salah satunya menghindari keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam politik praktis. “Termasuk kampanye terselubung atau terbuka untuk memilih kandidat tertentu, namun fakta yang terjadi belakangan ini sungguh tidak bisa diterima akal sehat, tidak sedikit ASN yang justru terlibat politik praktis secara terang-terangan,” ujarnya.

Menurutnya, tak menutup kemungkinan menjelang hari pencoblosan akan semakin banyak pula ASN yang bermanuver. “Dalihnya bisa beragam, namun intinya yang dilakukan mereka tetap melanggar aturan pemilu yang mensyaratkan ASN harus netral, Pasca reformasi seharusnya kita mengambil pelajaran dari tindakan ASN yang terlibat politik praktis di masa itu,” sambung dia.

Dia menambahkan, penyelenggara pemilu khususnya Bawaslu wajib berani menindak ASN yang bermain mata di tahun politik, ini menyangkut marwah penyelenggara, bila tidak maka kepercayaan rakyat terhadap Bawaslu berpotensi jatuh ke titik nol. “Bawaslu harus menindak ASN yang mbalelo di momen politik kali ini, satu saja ASN yang dibiarkan maka memicu ASN yang lain bertindak lebih jauh, ini juga menyangkut harkat Bawaslu dalam menjaga kepercayaan publik,” pungkasnya.

Share.

Comments are closed.